Irwanto

Nama jawa, yang punya orang minang. Mengajar matematika, setiap hari mengarang. Irwanto, guru matematika asal Pariaman Sumatera Barat. Bagi saya masalah i...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cukuplah Hanya Untuk Mengingatmu Saja
Tagur Hari Ke-1141

Cukuplah Hanya Untuk Mengingatmu Saja

Cukuplah Hanya Untuk Mengingatmu Saja

Seperti hujan yang bertandang pada musim kemarau, datangnya secara tetiba. Ia hinggap pada daun dan ranting kayu yang kering, lalu jatuh dan menghilang ke pusaran bumi. Ia berhenti dalam hitungan waktu yang begitu singkat, tanpa peduli pada diri yang berharap.

Begitulah pertemuan kita kali ini. Kau hadir bersama pentikor di musim kemarau. Aromanya mengundang ingatan pada masa-masa kebersamaan. Menguar bersama hembusan angin, hinggap di indra penciuman, mengajakku kembali pada masa-masa indah. Masa yang pernah kita lalui. Begitu indahnya, sampai kini tak akan pernah aku lupa, dan terkadang berharap untuk mengulanginya.

Tapi aku sadar. Waktu terus berputar. Untuk kembali ke masa lalu adalah sesuatu tidak akan mungkin. Cukuplah bagiku rasa dan ingatan. yang pernah membuat kita sama-sama bahagia. Lalu bagaimana dengan dirimu? Apakah kamu masih mengingatnya?

Aku tidak tau, apakah masih tersimpan di memorimu kenangan masa lalu kita. Atau kini kau hanya berpura-pura. Buktinya, kau hanya menghadirkan seulas senyum yang tak bisa kumengerti maknanya.

“Hai …,” sapaku memberanikan diri menyapamu.

“Hai juga..,” balasmu dan kulihat tidak sama seperti dulu.

Senyum dan caramu membalas sapaanku, sungguh jauh berbeda. Hingga aku kehilangan kata-kata.

Beberapa waktu aku terdiam, sementara kau berlalu dan menyibukan diri bersama orang-orang yang membanggakanmu. Di saat ada kesempatan, kuberanikan juga untuk berbicara denganmu.

“Bagaimana kabarmu?” tanyaku

“Seperti yang kau lihat!” balasmu singkat.

Lalu kau pun berlalu, tanpa peduli pada aku yang sangat ingin tau keadaanmu.

Kau mengikuti orang-orang yang sepertinya tak ingin kau kenalkan padaku. Setelah itu, aku melihatmu sudah seperti orang asing. Menghindari pandangan mataku yang masih melihatmu dari kejauhan.

Kini, kau memang sudah jauh berbeda. Tidak hanya penampilanmu yang kau tata, kepribadianpun sudah tidak biasa. Kau telah menyatu dengan mereka yang punya level jauh di atas rata-rata. Sementara aku hanya menjadi penonton dan pengagum rahasia. Aku heran, kenapa begitu mudahkah bagimu melupakan kebersamaan kita?

Kita yang dulu begitu dekat, seiring dan sejalan, kini menjadi dua orang asing yang diselubungi dengan tawar gatra. Kehidupanmu dan kehidupanku sudah berada di dunia yang berbeda. Bagaimana aku memahami semua?

Tapi, bagaimanapun juga, aku akan berusaha untuk memaklumi, walaupun hati ini tak bisa ku ajak kompromi. Hatiku tak bisa mengingkari kenyataaan yang membuat aku kecewa.

Hatiku akan terus berbicara, pada segumpal asa yang pernah kau hadirkan, hingga tertanam lah rindu pada sebuah kerukunan, yang pernah kau dan aku ciptakan. Kau telah menanam rindu dari rasa yang ku punya.

Aku rindu. Bahkan tanpa kusadari, rindu ini telah membuat airmata jatuh membasahi pipi. Akupun tak tau kapan mulanya. Yang kutahu hanya rasa sayangku begitu besar padamu.

Aku sayang padamu. Bahkan aku tak pernah lelah untuk selalu mendoakanmu. Dimanapun engkau berada. Dengan siapa pun engkau disana. Apakah ini yang namanya cinta?

“Hai… sapamu,” disaat aku mau pergi.

“Hai juga…,” jawabku singkat.

“Maaf… aku harus pergi,” kataku melanjutkan langkahku dan kau pun tidak berusaha untuk menahannya.

Aku pergi. Aku pergi bukan karena aku benci. Malahan sebaliknya, aku terlalu cinta padamu. Bahkan cintaku tulus. Tapi aku tak akan berharap lagi untuk kau balas. Karena bagiku, cukuplah hanya untuk mengingatmu dan membiarkan kontak batin ini kan selalu terjaga, walaupn kita tidak saling memilikinya.

Pariaman, 13 Maret 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post