Irwanto

Nama jawa, yang punya orang minang. Mengajar matematika, setiap hari mengarang. Irwanto, guru matematika asal Pariaman Sumatera Barat. Bagi saya masalah i...

Selengkapnya
Navigasi Web
Konsistensi Menulis
Tagur hari ke-1089

Konsistensi Menulis

Konsistensi Menulis

Banyak orang yang ingin menjadi penulis sukses. Bisa menghasilkan tulisan setiap hari. bisa membuat artikel di sela-sela kesibukan yang padat, dan bisa menghasilkan buku. Namun dari banyak orang yang mempunyai keinginan tersebut, ada yang benar-benar jadi penulis, sisanya "gagal." Keinginan hanya sebatas harapan.

Bagi yang putus harapan, ia akan berkata,” sudahlah, mungkin tidak bidang saya.” Tapi yang gigih dan ingin mewujudkan keinginannya akan mencari tahu, kenapa?

Kenapa saya tidak bisa menulis artikel, pada hal yang ditulis itu tidak seberat makalah waktu kuliah. Kenapa tidak bisa menghasilkan buku, padahal untuk menulis tidak sesulit membuat laporan penelitian. Kenapa? Ia akan berusah menemukan jawaban atas kegagalannya.

Kenapa bisa gagal?

Salah satu penyebab seseorang itu merasa gagal dalam menulis adalah konsistensi. Karena masalah konsistensi adalah masalah manajemen diri, seperti tidak punya waktu, tidak punya tempat, tidak tahu apa yang akan ditulis, sarana dan sebagainya. Kita bisa membedahnya satu persatu, sebagai penyebab dari seseorang merasa gagal atau malas dalam menulis.

Setiap orang mempunyai waktu 24 jam untuk menjalankan semua aktifitas hidupnya. Namun kita perlu mempertanyakan telah habiskah semuanya? Mari kenali waktu yang pas untuk kita menulis dengan jam.

Setiap orang akan berbeda-beda tergantung dengan profesi dan kesibukan sehari-hari. Carilah ritme yang pas digunakan untuk menulis, sehingga akan membentuk kebiasaan. Bila kita sudah lancar dalam menulis maka tidak butuh waktu khusus, kita akan menulis kapan saja selagi bisa.

Selanjutnya, milikilah tempat khusus untuk menulis, seperti ruang kerja, di belakang rumah tempat terbuka, yang bisa menimbulkan inspirasi untuk menulis. Bila kita sudah bisa merasakan kemudahan dalam menulis maka tempat khusus tidak akan jadi penentu lagi.

Disamping waktu dan tempat, untuk memicu kekonsistenan kita, kita harus memiliki sarana untuk menulis. Sebaiknya sarananya tetap dan khusus, sehingga kita semakin terasosiasi, seakan sarana tersebut mengajak kita untuk menulis. Bila kita menulis sudah menjadi suatu rutinitas kita, maka sarana khusus dan tetap sudah tidak menjadi masalah juga lagi.

Bila kita tidak tau apa yang kita tulis, maka kita tetapkan tujuan khusus, seperti menulis untuk kebutuhan keluarga, untuk mencurahkan apa yang kita rasa, dan lain-lain. Tujuan khusus, berkaitan dengan profesi dan cita-cita penulis.

Bila waktu, sarana, tempat, dan tujuan belum juga berhasil memaksa kita untuk menulis maka kita harus memaksa diri higga kita tetap menjaga konsistensi.

Pariaman, 20 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post