Medsos dan kompetensi guru
Medsos dan Peningkatan Kompetensi Guru
Irwanto
Dewasa ini, media sosial (medsos) tidak hanya menjadi sebuah trend, tapi lebih dari itu, sudah menjadi sebuah kebutuhan. Pengguna internet memanfaatkan medsos untuk menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Tidak ada batasan ruang dan waktu, komunikasi dapat dilakukan kapanpun, dimanapun, tanpa harus memakai perantara. Lalu, bagaimana dengan profesi seorang guru? Bisakah guru memanfaatkan medsos dalam meningkatkan kompetensinya?
Pada salah satu indikator kompetensi professional dinyatakan bahwa guru harus mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran untuk menjawab tantangan zaman. Sejalan dengan hal tersebut, pada kompetensi guru abad 21, guru harus memilki keterampilan dan literasi digital yang baik. Artinya, guru itu harus selalu upgrade. Upgrade dalam segala hal, termasuk perkembangan tekhnologi Informatika, yang memicu lahirnya media sosial sebagai sarana komunikasi yang sangat besar manfaatnya.
Sebagai guru, tentunya penggunaan medsos lebih terarah pada peningkatan kompetensi. Pemanfaatannya menyeluruh, mulai dari mengenal karakteristik peserta didik sampai pada peningkatan kualitas diri. Guru bisa memilih berbagai jenis jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Whattshap, telegraf, dan sebagainya. Berbagai jejaring digunakannya untuk meningkatkaan keempat komponen kompetensi yang harus dimilikinya, yaitu Kompetensi Paedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional.
Penggunaan medsos bagi guru, sangat memungkinkan guru mendapat pengalaman dan berinteraksi sesama warga sekolah. Biasanya sebelum mengajar, seorang guru harus melakukan croscek terlebih dahulu terhadap kehadiran peserta didiknya. Tapi dengan adanya medsos, sebelum masuk kelas, guru sudah mendapatkan informasi ketidakhadiran siswanya melalui gawai. Semua itu karena sudah ada komunikasi melalui jejaring sosial dari siswa ke wali kelas, wali kelas ke guru yang mengajar, dan secara keseluruhan, semua guru akan mengetahui, berapa jumlah siswa yang tidak bisa belajar pada hari tertentu.
Selain untuk kebutuhan absensi, media sosial dapat digunakan oleh guru untuk mengenal karakteristik peserta didiknya secara personal. Melalui medsos, guru akan lebih mudah mengetahui kondisi yang dialami peserta didik, kemampuan yang dimiliki untuk dieksplorasi, dan pemilihan strategi menghadapi siswa yang bermasalah. Mungkin saat tatap muka, guru tidak punya banyak waktu untuk menanyakan masalah belajar, tapi dengan adanya medsos, guru akan mudah berkomunikasi, tanpa harus bertatap muka.
Begitu juga pada proses belajar, guru dapat memanfaatkan medsos untuk proses penyampaian informasi pengetahuan dan membentuk komunitas belajar. Melalui medsos, fokus pengetahuan dan proses belajar bisa diawali dengan akumulasi pengetahuan individu sebelumnya dan memudahkan guru membentuk jaringan kelompok belajar, yang bisa menghemat waktu dan tenaga.
Terlepas dari baik buruknya dampak penggunaan medsos, aplikasi dan perangkat media sosial telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan formal. Media sosial memiliki daya tarik tersendiri dan memegang peranan penting, terutama bagi guru. Guru dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki.
Pariaman, 27 Januari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar