Mengikis Kerinduan
Mengikis Kerinduan
Irwanto
Pernahkah kau merasakan satu menit itu terasa seperti satu jam? Lamaaaa sekali. Hingga aku sampai mengupat pada hari yang tidak pernah mau mengerti, pada diriku yang tak lelah menanti. Menanti datangnya Hari Sabtu. Hari dimana aku bisa pulang kampung dan malamnya Malam Minggu, waktu yang tepat untuk mengapeli kamu.
Sementara itu, ketika kita sedang bersama, waktu itu entah kenapa begitu cepat terasa. Hingga aku sampai menggerutu pada jarum jam yang seakan sengaja mempercepat gerakannya. Mungkin ia iri, melihat kedekatan kita, yang semakin hari semakin tidak bisa dipisahi.
Namun, ada yang berbeda dengan yang kutemui malam minggu kali ini. Rumahmu kosong, tak berpenghuni. Kamu dimana?
“Pagi-pagi sekali penghuni, rumah ini keluar rumah. Kami tidak tau kemana,” kata tetanggamu
“Melihat barang bawaannya, sepertinya menuju bandara atau stasiun kereta api. Mungkin juga terminal,” jelas tetangga kamu yang lainnya, bahwa kamu beserta keluagamu, sudah meninggalkan aku tanpa sebelumnya memberi tahu aku.
Ternyata, semesta tak mampu meluluhkan waktu. Ia tidak pernah menjembatani rindu dalam dekapan senja yang kelabu. Seiring dengan dirimu yang kini menghilang, cintamu kurasakan mengambang. Pelan-pelan terbenam, bersama renta matahari, kala senja menyetubuhi bumi.
Kau tutup senja dalam berai gelap malam sunyi, hingga ruang untuk aku berharap, tak ada lagi. Semua jadi hening. Hiruk pikuk kota dikala malam, kurasakan menjadi lengang. Dirimu telah ditelan bumi, tak akan mungkin untukku temui.
Bersama nafas yang terus mengikis kerinduan hati, lelah sudah hati ini. Dalam keputusasaan, kupasrahkan diri atas segala kehendak Tuhan, karena Dia lah yang lebih mengerti, akan aku. HambaNya yang kini sedang terluka dan tersenyum dalam kecewa.
KepadaNya aku memohon, agar aku bangkit lagi, dari hati yang merana dan semakin lama kurasakan, semakin menyiksa.
Pariaman, 04-02-2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Pak. Salam literasi
Mantap Uda. Rancak bana. Sukses selalu
Ciee ciee