Pengalaman

Hendaknya setiap kejadian akan menjadi sebuah pembelajaran. Baik kejadian alam sekitar maupun kejadian yang dialami seseorang. Bisa jadi kejadian alam karena sebuah kelalaian dan kejadian yang dialami oleh seseorang akibat dari kesalahan.

Terhadap kejadian, tentunya yang sudah berlalu, akan ada bentuk penerimaan dari seseorang yang mengalami. Penerimaan tersebut akan berupa pelajaran, yang dikemas dalam bentuk pengalaman. Sehingga orang-orang bijak menganjurkan, “Belajarlah dari pengalaman!”

Makin sering dan makin banyak seseorang menghadapi suatu kejadian, maka semakin cepat seseorang beradaptasi dan menemukan solusi. Tentunya semua karena penglaman dan begitulah semuanya berawal dari seorang yang amatiran, hidup dengan beragam dinamikanya, selanjutnya akan menjadi seorang pro-player yang tak gampang dipermainkan keadaan.

Kuantitas dan kualitas pengalaman yang dimiliki seseorang akan menjadi pelajaran, terutama i dalam hal merespon sesuatu. Semakin berpengalaman seseorang, maka semakin baik ia memberikan stimulus terhadap apa yang ditemuinya. Kemudian, ia akan mengelola emosinya dan mengontrol dirinya agar tidak larut dengan masalah yang dihadapinya.

Sementara itu, seseorang yang saja baru mengalami dan kurang berpengalaman, akan mudah dikontrol oleh keadaan, bahkan terlihat begitu rapuh.

Namun, jika kejadian dirasakan menjadi suatu masalah yang terlalu besar, sehingga mengalami jalan buntu dalam menyelesaikan. Barangkali, semua itu karena orang tersebut terlalu dekat. Sehingga ia melihhat masalah terlalu besar. Berilah jarak, lihatlah dari jauh, maka kita akan melihat simpul mana yang berpulun dan titik mana yang perlu diurai.

Kita bisa bandingkan masalah yang dihadapi dengan melihat ke sekeliling dan menyaksikan orang-orang sedang belajar bagaimana bekerja untuk hidup dan kehidupannya. Orang-orang belajar bagaimana bekerja untuk menghidupi harapannya. ‘Semangat!,” itulah satu kata kuncinya.

Pariaman, 18 Mei 2023