Irwanto

Nama jawa, yang punya orang minang. Mengajar matematika, setiap hari mengarang. Irwanto, guru matematika asal Pariaman Sumatera Barat. Bagi saya masalah i...

Selengkapnya
Navigasi Web
Akan Selalu Ada Rasa
Tagur hari ke-1515

Akan Selalu Ada Rasa

Terkadang aku bertanya, terbuat dari apakah engkau, Cinta? Cinta yang kukenal lewat rasa dan terlalu sulit untuk aku memastikannya. Hadirmu, menjelma mengisi kisi-kisi relung hati yang dahaga. Ada kamu, menjadikan hari-hari begitu istimewa, dan setelah itu, tinggallah hati gundah gulana. Begitu istimewanya engkau cinta, hari-hariku menjadi tidak bisa lepas dari rasa.

Kali ini aku ingin menunjukkan, betapa engkau tak bisa hilang dari ingatan.

Harusnya pagi ini, aku keluar menerjang indahnya pemandangan. Tapi karena kamu, langkah kaki tertuntun dan pikiranku menari-nari mencari sesuatu yang dulunya sengaja kubuang. Aku mencari sebuah kartu undangan, sebagai tanda akhir dari kebersamaan.

Pastinya kamu mengatakan aku menyesal, karena dulu, kartu itu sudah kubuang. Harusnya juga seperti itu, karena semuanya harus dilupakan. Tapi Itu, jelas-jelas salah.

Jujur, dulunya aku marah. Saking marahnya, aku langsung mengambil gawai dan mencari tiket perjalanan. Aku ingin pergi sejauh mungkin, untuk menghindari hadir dihari pernikahan. Kamu tahu kenapa?

Aku ingin pergi bukan karena aku kecewa ditinggal nikah, tapi karena warna kartu undangan yang ia pilih adalah warna biru muda, yang jelas-jelas warna yang paling aku suka. Ia pasti tahu akan hal itu. Dengan emosi aku bergumam, ”Kenapa ia harus merancang kartu undangan dengan menggunakan warna paforitku?”

Kini setelah setahun berlalu, pertemuanku pun dengannya sudah usai. Rasa kesal dan amarahpun perlahan-lahan hilang. Tapi aku masih penasaran, dengan nama yang ada dalam kartu undangan.

Setelah kutemukan, kutepis debu yang menutupi permukaan, perlahan-lahan kubuka. Ternyata, dalam kartu, terselip secarik kertas yang berupa surat dan ditujukannya untukku.

“…Mengapa begitu sulit bagiku untuk benar-benar melupakan dan sepenuhnya berhenti mencintaimu? Sepertinya aku hanya bisa berhenti menunjukkan rasa dan menghilang bersama rasa yang masih kugenggam. Sepertinya, aku akan terus mencintaimu dan sepertinya akan terus begitu,” tulisnya membuat mataku membola

Aku terus melanjutkan membacanya.

Akhir-akhir ini, semakin kupahami. Lama bersamamu, aku semakin kehilangan. Kucoba mengikuti caramu, memahami sikapmu, menerima kurang lebih dirimu. Namun, aku malah makin terjebak dalam pemikiran-pemikiran yang tak menentu, apakah kau mencintaiku atau hanya sekadar merasa kasihan? Atau hanya ingin menyenangkan hatiku? Itu sama sekali berbeda.”

Di satu waktu, kau seolah dekat. Di waktu yang lain, kau seperti asing. Kebimbangan-kebimbangan ini membuatku berkesimpulan. Mungkin hanya aku saja yang berharap, menggantungkan diriku kepadamu, mencintaimu lebih dari hidupku.

“Aku pikir, mencintaimu saja cukup untuk membuatku bertahan, tanpa perlu berharap bahwa kau akan memperjuangkan. Aku seperti orang gila, yang terus saja bertepuk sebelah tangan, walau kutahu, itu tak akan menghasilkan apa-apa, selain kelelahan.”

“Kini aku lelah; barangkali itu alasan yang paling tepat untuk mengakhiri segala perdebatan. Sebesar apapun cintaku tak akan pernah cukup untuk memeluk hatimu. Karena itu, izinkanlah aku menyampaikan salam perpisahan. Apapun risikonya, biar kutanggung sendirian. Segala rindu dan rasa sayang yang tak lagi tercurah. Keputusanku untuk mencintaimu dan menjauh darimu adalah hal paling menyebalkan yang pernah terjadi dalam hidupku dan semoga tak akan kusesali di lain waktu.”

Lama kumembaca dan berulang-ulang aku mengeja. Namun untuk menyesal adalah hal yang percuma. Lagian, dahulu sebelum ia menentukan pilihan, dengan bijaksana aku berkata,” Aku ikut bahagia dan senang mendengarnya.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Uda senior. Rancak bana. Sukses selalu

01 Jun
Balas



search

New Post