Irzan Amri, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
Budaya Positif

BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Budaya positif di sekolah merupakan lingkungan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Teori Kontrol Dr. William Glasser. Teori ini menekankan pentingnya memberikan kontrol yang lebih besar kepada individu dalam pengambilan keputusan mereka sendiri. Berikut adalah beberapa prinsip dan karakteristik budaya positif di sekolah berdasarkan Teori Kontrol Dr. William Glasser:

Keterlibatan aktif siswa: Budaya positif di sekolah mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk mengambil peran aktif dalam mengatur tujuan, membuat keputusan, dan merencanakan tindakan mereka sendiri. Mereka diberdayakan untuk menjadi agen perubahan dalam pendidikan mereka.

Fokus pada kebutuhan dan keinginan siswa: Budaya positif di sekolah memperhatikan kebutuhan dan keinginan siswa. Pendidik berusaha untuk memahami dan memenuhi kebutuhan emosional, sosial, dan intelektual siswa. Mereka berupaya menjalin hubungan yang positif dengan siswa dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi mereka.

Pengajaran yang relevan dan bermakna: Budaya positif di sekolah menekankan pengajaran yang relevan dan bermakna bagi siswa. Pendidik berusaha untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, sehingga siswa dapat melihat relevansi dan kegunaan dari apa yang mereka pelajari. Hal ini meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran.

Pembelajaran kolaboratif: Budaya positif di sekolah mendorong pembelajaran kolaboratif antara siswa. Kolaborasi didorong melalui kerja kelompok, diskusi, dan proyek tim. Siswa diajarkan untuk bekerja sama, mendengarkan pendapat orang lain, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan yang positif dengan teman sebaya.

Pembelajaran berdasarkan pemahaman: Budaya positif di sekolah mendorong pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman, bukan hanya pada penilaian dan hafalan. Pendidik berfokus pada pemahaman konsep dan penerapan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata. Mereka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, bertanya, dan berpikir kritis.

Pembelajaran sepanjang hayat: Budaya positif di sekolah mengembangkan minat siswa terhadap pembelajaran sepanjang hayat. Siswa didorong untuk menjadi pembelajar mandiri yang terus menerus mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan minat mereka. Pendidik memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kegemaran membaca, mengeksplorasi minat mereka, dan mengembangkan diri secara terus-menerus.

Hubungan positif antara siswa dan pendidik: Budaya positif di sekolah mendorong hubungan yang positif antara siswa dan pendidik. Pendidik berperan sebagai fasilitator, mentor, dan pembimbing dalam perkembangan siswa. Mereka mendengarkan, memberikan dukungan, memberikan umpan balik konstruktif, dan membangun kepercayaan dengan siswa.

Budaya positif di sekolah berdasarkan prinsip-prinsip Teori Kontrol Dr. William Glasser menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi, keterlibatan siswa, dan pembelajaran yang bermakna. Hal ini membantu menciptakan suasana yang positif di sekolah, di mana siswa merasa didukung, termotivasi, dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yup, semoga kita bisa memberi yang terbaik untuk anak negeri.

01 Jul
Balas

terimakasih pak

01 Jul
Balas



search

New Post