WADIR BERTOPENG
Pak Supar adalah seorang wakil direktur yang namanya cukup dikenal di kalangan karyawan. Bukan karena prestasi atau dedikasi yang tinggi, melainkan karena sifatnya yang toksik. Pak Supar selalu terlihat sibuk, namun pada kenyataannya, ia lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerjanya, berselancar di media sosial atau mengurusi urusan pribadi. Urusan pekerjaan lebih banyak diserahkan kepada asisten pribadi dan stafnya, yang penting beres.
Jabatan wakil direktur sudah lama diincarnya. Berbagai cara dilakukan untuk menarik perhatian atasannya sehingga pada rapat umum perusahaan, Pak Supar dipromosikan menjadi wakil direktur. Tugas-tugas pokok sebagai wakil direktur seakan menjadi beban baginya. Rapat-rapat seringkali diabaikan atau dijalani dengan setengah hati. Pak Supar lebih suka memberikan arahan-arahan umum yang terkesan mengambang, tanpa disertai tindakan nyata untuk menindaklanjuti. Ketika ada masalah, ia selalu pandai mencari kambing hitam. Karyawan yang memiliki inisiatif dan proaktif dalam menyelesaikan masalah justru sering menjadi sasaran kritik dan tudingan. Bahkan dianggap saingan yang membahayakan kedudukannya.
"Saya kan hanya menyampaikan arahan umum," begitu alasannya ketika proyek yang ia pimpin mengalami kendala. "Yang melaksanakan kan kalian. Kenapa kalian tidak bisa bekerja dengan baik?"
Sikap Pak Supar ini membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif. Para karyawan merasa frustrasi dan lelah menghadapi sikapnya yang selalu menyalahkan orang lain. Namun, karena jabatannya yang strategis, mereka enggan untuk melapor kepada Dirut dan Komisaris.
Pak Danu, seorang karyawan muda yang penuh semangat, tidak tinggal diam melihat kondisi tersebut. Ia mencoba untuk mengajak rekan-rekan sejawatnya untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama. Namun, upaya Pak Danu tidak mendapat respon yang baik dari Pak Supar.
Suatu hari, perusahaan mengadakan perhelatan besar. Danu dan beberapa karyawan lainnya bekerja keras untuk menyukseskan acara tersebut. Mereka bekerja lembur, bahkan rela mengeluarkan uang pribadi untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan. Namun, saat acara berlangsung, terjadi beberapa kendala teknis yang tidak terduga.
Pak Supar yang merasa tidak dilibatkan dalam persiapan acara, langsung menyalahkan Pak Danu dan timnya. Ia menuduh mereka tidak bekerja dengan profesional dan telah melanggar etika birokrasi.
"Saya sudah memperingatkan kalian dari awal. Kalian ini memang tidak bisa diandalkan," ucap Pak Supar dengan nada tinggi.
Pak Danu yang merasa diperlakukan tidak adil, akhirnya memutuskan untuk mengadu kepada Dirut. Dengan hati-hati, ia menceritakan semua kinerja Pak Supar kepada Dirut dan Komisaris yang kebetulan sedang berada di ruangan. Awalnya, Dirut terlihat terkejut. Ia tidak menyangka bahwa wakil direktur yang dipromosikannya memiliki sifat seperti itu.
"Saya akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut," janji Dirut disaksikan oleh Komisaris.
Pada waktu yang berbeda, Pak Supar menghadap Dirut untuk melaporkan perbuatan Pak Danu menurut versi yang sudah dirancangnya. Dirut mendengarkan semua laporan Pak Supar dengan tenang. Setelah berhenti penuturan Pak Supar, Dirut mengubah posisi duduknya, sorot matanya tajam menghujam ke arah Pak Supar. Melihat perubahan ekspresi Dirut, Pak Supar terlihat gelisah. Ia tidak mengetahui bahwa kelakuannya selama ini sudah sampai ke telinga direktur utama.
"Saya sudah mendengar semuanya dari supervisor dan perwakilan karyawan," ucap Dirut tegas. "Saya sangat kecewa dengan sikap Anda. Sebagai seorang wakil direktur, Anda seharusnya menjadi contoh bagi manajer lain dan para karyawan. Bukan malah menjadi penghalang."
Pak Supar hanya bisa terdiam, tidak berani membantah. Ia merasa bahwa posisinya sebagai wakil direktur kini terancam. Namun, sifat toksik mengaburkan bisikan kalbu yang tak pernah menipu. Otaknya mulai bergerilya mencari strategi baru. Ia teringat salah seorang rekannya, wakil direktur bidang lain yang diketahuinya pernah bermasalah dengan Pak Danu.
Catatan: cerpen ini telah tayang 26/10/2024 di facebook Kasi Insani: https://www.facebook.com/share/p/HTHvz9pAkBApUQZa/
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kren kisah nya pak,