Ismarina Rosida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Sekolah Impian

 

Salam dan Bahagia!

Saya Ismarina Rosida, S.Pd, Gr.

CGP Angkatan 7 dari SDN 91/II Baru Sei Telang, Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi.

Jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh calon guru penggerak pada pendidikan guru penggerak. Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan yang wajib dilakukan oleh para CGP (Calon Guru Penggerak). Pada bagian ini, sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.3 tentang Visi Sekolah Impian Guru Penggerak, dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

 

Fact (Peristiwa)

Modul 1.3 Visi Sekolah Impian diawali dengan Mulai Dari Diri yaitu setiap Guru Penggerak ditugaskan untuk membuat satu buah Visi Impian yang Dirumuskan oleh masing-masing Guru Penggerak sebagai Harapan yang diinginkan untuk mewujudkan murid yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila. Visi ini menjadi awal untuk mewujudkan harapan-harapan dan tujuan yang akan dicapai oleh setiap guru penggerak bagi dirinya, murid, dan lingkungan sekolah yang diidamkan oleh setiap orang. Untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan Prakarsa Perubahan dan tahapan-tahapan dalam merancang sebuah Visi dengan BAGJA yang akan dipelajari pada modul ini.

 

Saya mulai mempelajari Eksplorasi Konsep pada tanggal 26 November 2022, diawali dengan suguhan Puisi yang ditulis oleh Ir. Soekarno dengan Judul “Aku Melihat Indonesia”. Dari Puisi tersebut dapat saya simpulkan bahwa Presiden Pertama RI tersebut memiliki Visi Impiannya terhadap Negara Indonesia yaitu “menyatukan Indonesia dengan banyak ragam perbedaanya”. Kesimpulan ini didasari oleh puisi Soekarno yang mengatakan ia melihat dan mendengar setiap suara dari banyak lagu yang ia dengar kemudian ia melihat bentang alam yang banyak sekali terdapat keindahan disetiap daerah, ia tidak melihat dan mendengar itu adalah lagu-lagu daerah, tetapi ia hanya mendengar suara Indonesia.

 

Kemudian materi yang saya pelajari adalah bagaimana seorang guru mampu menciptakan perubahan-perubahan positif di kelas dan di sekolah dengan menggunakan Paradigma Inquiry Apresiatif yaitu melakukan perubahan berdasarkan kekuata-kekuatan positif yang sudah ada dan kemudian dikembangkan bukan berdasarkan permasalahan-permasalahan yang bersifat negatif.

 

Pada Hari Jumat tanggal 25 November 2022 diadakan kegiatan ruang kolaborasi yang difasilitasi oleh bapak Muhtarom, S.Pd selaku fasilitator. Pada rukol diskusi mandiri kami dibagi atas dua kelompok berdasarkan PP. Saya berada dikelompok 2 dengan anggota Bapak Mahdi Syukri, Bapak Zulia Saputra, Ibu Aziza Oktaria, Ibu Mira Juliana, dan saya sendiri Ismarina Rosida. Pada kegiatan ruang kolaborasi tersebut, kami ditugaskan untuk mendiskusikan tentang Prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Adapun rumusan Visi yang telah kami buat adalah “MEWUJUDKAN PESERTA DIDIK YANG UNGGUL BERKARAKTER  PROFIL PELAJAR PANCASILA” dengan prakarsa perubahan “Memberikan ruang kreatifitas untuk peserta didik melalui kegiatan yang berpusat pada peserta didik”. Dan pada kegiatan Ruang Kolaborasi 2 sesi presentase yang dilaksanakan pada hari senin, 28 November 2022. Dan kegiatan elaborasi pemahaman dengan Instruktur Nasional yaitu Ibu Nurlaili yang dilaksanakan secara virtual pada tanggal 1 Desember 2022.

 

Feeling (Perasaan)

 

Selama mempelajari modul 1.3  tentang Visi Sekolah Impian guru penggerak yang kami lakukan selama dua minggu ini. Banyak sekali perasaan yang timbul dari diri saya, seperti perasaan senang, karena bertambah lagi ilmu saya terutama bagaimana tentang bagaimana merumuskan sebuah visi dan cara mewujudkannya dengan menggunakan pendekatan berdasarkan kekuatan-kekuatan yang telah ada. Berbeda sekali dengan yang telah dilakukan sebelum mempelajari modul ini, sekolah lebih berfokus untuk membenahi hal-hal yang negatif dan berubah menjadi lebih baik. Sedangkan dengan pendekatan Inqury Apresiatif, lebih menekankan untuk menggali kekuatan-kekuatan positif yang telah dimiliki dan dikembangkan lagi.

 

Ada juga perasaan bangga karena bisa bertemu dengan guru-guru hebat, dengan fasilitator, dengan instruktur. Bangga karena mendapatkan ilmu-ilmu yang dari orang-orang hebat tersebut. Namun ada juga perasaan minder yang kadangkala datang karena saya merasa sangat jauh sekali dibanding rekan-rekan yang lainnya. Saya merasa sebagai anak bawang yang belum tau apa-apa. Saya merasa dengan mengikuti GP ini saya memulainya memang dari 0.

 

Awal mula mengikuti PGP ini sedikit timbul rasa cemas, saya takut kalau saya tidak mampu mengatur waktu dengan baik sehingga mengganggu tugas saya sebagai guru, sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai CGP. Saya khawatir kalau saya tidak mampu menyelesaikan tugasa-tugas yang diberikan tepat waktu. Seiring berjalannya waktu, perasaan takut tersebut sudah mulai hilang dikarenakan dengan mengatur waktu sebaik mungkin, saya bisa menyelesaikan setiap tugas yang diberikan dan tugas wajib saya di rumah dan disekolah dapat terlaksana dengan baik dan teratur.

Selama mengikuti PGP sampai dengan modul 1.3 ini saya merasa mendapatkan pencerahan tentang bagaimana seharusnya saya menjalankan tugas saya disekolah sebagai guru, sebagai rekan kerja sesama guru, orang tua murid, dan murid itu sendiri. Sebagai seorang CGP, saya seharusnya mampu merumuskan visi bagi diri saya sendiri untuk menciptakan murid-murid saya dimasa depan itu akan seperti apa. Saya juga yang merancang bagaimana agar visi yang telah saya buat dengan menggunakan metode BAGJA.

 

Findings (Pembelajaran)

 

Dari modul 1.3 tentang Visi Impian seorang guru penggerak saya mendapatkan ilmu tentang bagaimana merumuskan impian murid di masa depan dan bagaimana mewujudkan harapan tersebut. Rumusan tentang visi murid di masa depan harus berdasarkan kekuatan dan nilai positif yang ada dengan pendekatan IA. Kemudian kekuatan-kekuatan positif tersebut digali dengan pertanyaan-pertanyaan yang dimasukan kedalam kolom BAGJA. BAGJA adalah salah satu cara mewujudkan prakarsa perbuhan. BAGJA adalah singkatan dari buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana dan atur eksekusi. Dengan menggunakan langkah BAGJA ini, pada bagian Buat pertanyaan, kita diminta untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk menggali kekuatan-kekuatan apa yang telah dimiliki. Kemudian ambil pelajaran dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat, lalu gali  mimpi apa yang diharapkan dan yang akan diwujudkan, jabarkan rencana-rencanak apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan mimpi-mipi tersebut. Terakhir atur eksekusi yaitu mengemukan siapa saja yang harus terlibat dalam mewujudkan rencana-rencana tersebut.

 

 

Future (Penerapan)

 

Dari pembelajaran modul 1.3 tentang visi impian seorang guru penggerak ini, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal terbaik dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Kemudian berusaha untuk membangun kolaborasi dengan murid, rekan guru, dan kepala sekolah, serta yang lainnya untuk mewujudkan peningkatan mutu dan kualitas pengajaran dan di kelas dan lingkup sekolah. Usai pembelajaran pada elaborasi pemahaman/koneksi antar materi, saya perlu melakukan rencana penerapan ke depan, diantaranya merumuskan visi saya sebagai seorang guru penggerak terhadap murid saya yaitu untuk mewujudkan kepemimpinan murid. Kemudian yang harus saya lakukan adalah bagaimana mewujudkan visi terbut dengan menggunakan pendekatan IA dan penerapan BAGJA.

 

 

Sekian pemaparan saya dalam jurnal refleksi dwi mingguan modul 1.3 pendidikan guru penggerak angkatan 7.

 

Salam Guru Penggerak

 

Tergerak,

Bergerak,

Menggerakkan.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

30 Dec
Balas

Terimakasih sudah membaca. Salam literasi.

04 Mar
Balas



search

New Post