Peer teaching kedua disampaikan penuh semangat memesona. Ibu guru cantik menarik menyampaikan materi cerita fantasi. Bu Guru sangat peduli terhadap anak didik juga efektif memanfaatkan waktu.

Pemutaran dua video untuk dipilih mana termasuk teks fantasi dan mana yang berupa cerpen.

Pembacaan cerpen Hadiah Terakhir untuk Ibu. Cerpen yang mengiris hati pendengar dan pemirsa. Kisah pilu terungkap pada cerpen membuat perasaan teraduk-aduk pemirsa. Semua peserta didik memperhatikan dengan khidmat. Inilah kelebihan mengajar dengan media pembelajaran. Sangat membantu memahami materi dan mengondisikan kelas. Jadi terpikir, jika semua guru dapat menyiapkan media dengan baik tentu hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

Video kedua berupa cerita fantasi. Bu Guru benar-benar lihai memotivasi para siswa untuk memberikan tanggapan. Para siswa pandai berfantasi untuk melanjutkan cerita. Bisa dibayangkan bagaimana enaknya mengajar para siswa yang pintar menanggapi, mengomentari, dan mengajukan pertanyaan.

Duh, enaknya memiliki siswa kreatif. Kapan kita memiliki siswa kreatif? Mulailah dari diri sendiri. Guru kreatif akan memiliki siswa kreatif. Pembelajaran yang disampaikan oleh seorang guru simpatik manarik serta rajin menyiapkan media untuk memfasilitasi siswa untuk lebih memahami materi.

Setelah menyaksikan dua video siswa menentukan mana cerpen mana cerita fantasi. Semua siswa dapat memilih bahwa video berupa cerpen adalah video pertama. Mengapa? Karena video pertama didahului oleh statemen “Pembacaan Cerpen berjudul Hadiah Terakhir untuk Ibu”.