ISMINATUN

Dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah. Pendidikan SD sampai SPG ditempuh di kotanya. D2 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di FBS IKIP Semarang lulu...

Selengkapnya
Navigasi Web
GURU LUAR BIASA YANG PERNAH (MOHON MAAF) ‘GILA’

GURU LUAR BIASA YANG PERNAH (MOHON MAAF) ‘GILA’

Kuawali tulisan ini dengan permohonan maaf. Semoga yang bersangkutan berkenan memafkannya. Beberapa bulan yang lalu, saat aku dan dirinya (cie-cieeee) sama-sama nangkring di penulis populer bulanan Gurusiana, pernah mengidap penyakit jiwa yang hampir sama, yakni ‘gila’. Bukan hanya kami berdua yang gila. Beberapa penulis gursiana banyak yang gila, dan kami tak malu-malu menyebut diri sebagai orang ‘gila’. Tapi, jangan salah tafsir ya. Waktu itu kami sama-sama gila menulis. Dalam sehari, kami bisa hasilkan tujuh hingga sembilan tulisan di gurusiana.

Kebiasaan ‘gila’ (menulis) itu pada diri Pak Syaihu masih tumbuh dan berkembang dengan subur, sementar pada diriku tak seperti itu. Namun, jangan ditanya ya, kenapa begitu? Jawabnya, tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Antara diriku dan dirinya (walah) pernah bak sahabat akrab yang setiap hari sama-sama bersapa di gurusiana. Bertegur sapa lewat dunia maya. Di dunia realita? Terus terang belum pernah bersua. Namun, keakraban terjalin antara kami berdua (walah). Pada tanggal 24 November 2017 pernah sma-sama berada di Kantor Kementerian Pendidikan. Namun, demikian tak sedetikpun kami bersua. Hanya berkomunikasi via whatsap. Padahal, waktu itu beliau berjanji untuk membeli buku saya. (Kenyatannya, buku saya waktu itu belum juga diterbitkan. Kami sama-sama belum menerbitkan buku, tetapi bersemangat menghadiri kegiatan Hari Guru Nasional (HGN) 2017.

Kini, pada tahun ketiga kami berselancar di Gurusiana Pak Guru Syaihu tetap istiqomah, sedangkan diriku banyak tergoda oleh berbagai godaan dan rintangan. Seolah godaan dan rintangan itu membelenggu tangan dan menjadikan lidahku kelu. Entah kapan diriku bangkit kembali untuk menyusul Pak Syaihu. Semoga, suatu waktu bisa bertemu.

Kini, Pak Guru telah menghasilkan 5 karya buku, yaitu; Pak Guru Menjadi Tamu Allah, Menjadi Guru Es Krim, Ada Cerita di Madrasah, Mewujudkan Pembelajaran IPS yang Seru dan Menyenangkan, dan Syair Baitullah. Sayangnya dari lima buku itu baru satu yang ada di perpustakaan rumahku, yakni Pak Guru Menjadi Tamu Allah. Juga ada bonus karya putri beliau bernama Sakinah Dwiyanti, sebuah novel berjudul Teddy Bear I love You.

Pak Guru Syaihu memiliki motto “Manulislah dengan hati, dan niatkan untuk ibadah, karena tulisan Anda akan menjadi warisan peradaban bagi generasi yang akan datang” sangat bersemangat menorehkan karya berupa tulisan. Pernah berniat untuk berhenti dari menulis karena memberi kesempatan kepada kaum ibu (pada Hari Ibu tahun 2017), namun akhirnya tidak tahan sehingga pada Hari Ibu pun beliau mengunggah sebuah tulisan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah Barokallah Bu Isminatun

25 Jan
Balas

Aamiin3. Mtr nwn Pak Syaihu.

25 Jan

Wah sekarang harus mulai "gila" lagi ya

25 Jan
Balas

He333

25 Jan

Apa kabar Bunda? Baru kelihatan... Ayo Bun semangat lagi. Semoga sehat dam sukses slalu buat Bunda Ismi

26 Jan
Balas

Pak Guru yang menemukan berkah dengan "kegilaannya", nggih Bu? Kangen lho Bu, gak muncul-muncul di Gurusiana. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Bu.

26 Jan
Balas

Gila, karena sudah menemukan kelezatan menulis. Semoga bisa menjadi motivasi bagi kami kedepan. Barakillah Ibu Ismi....

26 Jan
Balas

simpel dan menarik ulasannya... Salam literasi

26 Jan
Balas

Kebanyakan org sukses, selalu di bilang gila, wright perintis pesawat di bilang gila, thomas alfa edison di bilang gila, pengusaha bob sadino di bilang gila, galileo di bilang gila, einstein dibilang gila, mozart fibilang gak waras, abraham lincoln, bukankah Rasulullah juga pernah di bilang majnun. Gila disini, karena ide yg berbeda dgn org lain. Mari lestarikan kegilaan kita...

25 Jan
Balas

Terima kasih Pak Wahyu. Smg kita termasuk org sukses nantinya meski harus dibilang gila. He3

25 Jan



search

New Post