“MC” YANG GAGAL PAHAM
Teringat peristiwa puluhan tahun silam menjadikan diri senyum-senyum sendiri. Pertama kali menjadi MC (master of ceremony) di universitas (tahun 1984) mendapat wejangan dari senior. “Ingat, Dik. Gagal dan suksesnya sebuah acara bergantung pada MC,” begitu kata senior dalam wejangannya. Dengan demikian seorang MC harus mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Namun, apa yang terjadi jika seorang MC gagal paham? Maksudnya, gagal memahami instruksi dari si empunya acara? Itulah yang terjadi tadi pagi. Acara yang berganti/bergeser tidak masalah. Sambutan pertama semula dari rektor sebuah universitas dilanjutkan sambutan kepala dinas, harus dibalik. Ini tak menjadi masalah. Masalah muncul setelah Pak Kadin selesai memberikan sambutan. Si penggagas acara memberi kode kedua tangan di depan mata dengan ibu jari dan telunjuk dibuat lingkaran. Ini bisa dipahami “berfoto.” Maksudnya, setelah sambutan pak kadin ada sesi foto bersama.
Masalah muncul setelah ada kata “break” yang disampaikan panitia. Break oleh MC dipahami sebagai istirahat atau rehat. Sang MC langsung melihat meja belakang yang sudah siap dengan minuman dan snack. MC pun mempersilakan setelah foto bisa menikmati kudapan seadanya.
Ternyata “break” yang dimaksud panitia adalah foto bersama. Untungnya, situasi tetap terkendali. Break tidak begitu lama. Acara segera diteruskan meski di hati MC terbersit keluh, “Waduh. Gagal paham nih diri ini.”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bahasa isyarat...bisa salah tafsir...perlu dibakukan njih
Hehehe. Begitulah
Human errot gih jeng..is
Yap. Betul Bu Kamila. Itulah hadiah dari Allah karena saya membatin dua ibu di sebelahku yang berbicara saat ada pembicara sedang menyampaikan sambutan. Hehehe
Kenangan yang masa silam ya jeng
He3. Iya Bu. Waktu pertama jadi MC. Tapi yang gagal paham tadi Bund