Kutipan dari sebuah Hikmah Malam.

“Barangsiapa menjadikan dunia sebagai ambisinya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan Allah akan menjadikannya miskin. Tidaklah ia akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah akan menyatakan urusannya dan akan membuatnya kaya hati, serta ia akan diberi dunia sekalipun dunia memaksanya.” (HR. Ibnu Majah).

Hadits di atas tentu bisa dimanfaatkan sebagai edisi refleksi atau mengingatkan diri sendiri. Ingat (mengingatkan diri sendiri) bahwa dunia bukanlah tujuan. Ada tujuan yang lebih besar dan lebih mulia yakni akhirat. Jika kita menjadikan urusan dunia sebagai tujuan maka Allah yang akan mencerai-beraikan urusan kita. Sebaliknya, jika kita menjadikan akhirat sebagai tujuan maka Allah yang akan membuat kita kaya (hati). Dengan alasan ini, masihkah terbersit di hati (mengingatkan diri sendiri) untuk menjadikan dunia sebagi tujuan? Na’udzubillah.

Doa-doa indah juga dikirim oleh para sahabat menjelang Ramadhan. Semoga inilah sahabat yang sesungguhnya. Sahabat yang selalu mengingatkan di kala kita lupa. Sahabat yang ikut bergembira saat kita gembira. Ikut merasakan kesedihan dan menghibur kita di saat kita bersedih. Sahabat dalam suka dan duka.

“Ya Allah, di penghujung Sya’ban ini hamba kirimkan doa untuk saudara-saudara hamba dalam keimanan, yang hamba cintai karena-Mu. Beri kesehatan, tawadhu’ dalam iman, keluarga yang sakinah, rizki yang barakah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah kami dengan Ramadhan yang mulia. Sukseskanlah kami dalam ibadah ramadhan tahun ini, dan jadikanlah kami termasuk golongan hamba-Mu yang bertaqwa. Aamiin3 Yaa Rabbal ‘aalamiin. Saya dan keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin atas segala khilaf dan salah. MARHABAN YA RAMADHAN.