TANGI TURU NYAPU LATAR; DADI GURU KUDU SABAR
Pagi ini saya teringat betul Bapak Guru SD yang mengajarkan parikan (peribahasa Jawa). Parikan yang dimaksud “tangi turu nyapu latar, dadi guru kudu sabar.” Sebuah parikan yang mengandung nilai didik. Anjuran agar menjadi guru itu harus bisa bersabar. Bagaimana tidak bersabar? Yang dihadapi adalah beribu siswa dengan beraneka ragam karakter dan background keluarga yang tentu berbeda-beda. Dengan kesabaran Bapak Ibu Guru mendidik mereka, berdampak pada keberhasilan pembelajaran.
Yang ingin kubahas kali ini bukanlah parikan tersebut. Namun, pagi ini benar-benar anjuran tersebut saya dilaksanakan. Tangi turu (bangun tidur) nyapu latar (menyapu halaman depan). Namun, bukan halaman depan sesungguhnya. Sebab saya tinggal di perumahan yang tidak meiliki halaman depan. Yang dimiliki adalah jalan di depan rumah. Kebetulan jalan lumayan lebar. Ada satu pohon rambutan di tepi jalan yang kusayang dan amat sayang jika ditebang.
Pada awal musim kemarau ini, pohon tersebut selalu mengirimkan daun-daun kering yang lumayan banyak setiap saat. Pagi, siang, sore harus disapu jika ingin terlihat bersih. Tak ada keluh kesah di sana. Yang ada rasa syukur. Sebab setiap menyapu halaman (jalan) yang teringat buah rambutan yang manis. Dengan buah tersebut kami bisa berbagi. Inilah pelajaran berharga dari sebuah pohon rambutan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hari Minggu Hari Ahad Jadi guru Jadi terhormat... Sip...
Betul Pak Sippp. Trima kasih
ke pasar naik delman nyapu latar bonus rambutan (bagi-bagi ya Bunda...)
Hehehe. Siap. Yang siap dibagi baru daun-daun kering Bu Mintarsih.
Mengungatkan masa kecil
Hehehe. Iya Pak Jadi teringat masa kecil.
Wah hebbaaat
Terima kasih
Orang utan minta es krim.. Rambutan kpn dikirim...(edisi ngarep)
Orang utan kena jaring Belum ada rambutan baru ada daun kering. Hehehe
waah...berbalas pantun jadinya ini...hehehe. Mantaffff...Bu. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.
Aamiin3. Iya Bu. Jadi beralas pantun nih. Pantun kilat
Wah kebetulan saya tadi tangi turu dangang lihat istri nyapu latar terus ikut nyapu juga , ternyata manfaatnya banyak sekali.
Insyaallah pak. Kalau Pak warji kan latarnya luas. Yang latarnya jalan pun saya syukuri
Wah kebetulan saya tadi tangi turu dangang lihat istri nyapu latar terus ikut nyapu juga , ternyata manfaatnya banyak sekali.
Nyapu latar sapune sodo kudu sabar lan narimo
Sapu sodo neng cerak kaca Sabar Narima asmane kanca (Hehehe. Ada teman saya bernama Sabar Narimo Bu)