Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web

ADAKAH BEASISWA MENULIS?

Menemukan siswa dengan bakat menulis memang cukup mudah. Saya mendapat data yang cukup menyenangkan dari observasi lapangan beberapa hari yang lalu. Saat itu ada beberapa kelas yang ribut karena tak ada guru yang masuk. Dari empat kelas tersebut, seluruh siswa mendapat tantangan untuk menulis. Bentuk tulisan bebas. Mereka bisa menulis opini, deskripsi, cerpen, atau puisi. Satu kelas terakhir, yang menurut saya sangat istimewa karena sebagian besar siswanya aktif, tawaran yang berikan bukan hanya menulis, tetapi menggambar.

Hasilnya cukup menggembirakan. Dari setiap kelas ada dua sampai lima tulisan yang sangat runtut dibaca. Dua sampai empat lainnya memiliki ide yang bagus untuk dikembangkan. Jika saya mampu membimbing mereka, maka pasti akan ada minimal dua puluh siswa yang memiliki kemampuan bagus. 25% dari mereka tentu memiliki kemampuan lebih baik lagi, bahkan untuk menghasilkan satu buku mungkin saya hanya perlu memberikan sedikit arahan. Bukankah sangat mungkin pengetahuan siswa lebih baik dari gurunya?

Nah, yang unik dari satu kelas yang saya beri tawaran untuk mengekspresikan ide dalam bentuk tulisan atau gambar, saya mendapatkan tiga gambar yang sangat bagus. Harta karun yang masih terpendam, bukan?

Namun, kendala yang saya hadapi adalah masalah dana untuk mengajak mereka bersedia menorehkan ide dan karyanya menjadi buku. Bagaimana tidak? Jika buku itu dalam bentuk antologi, siswa yang karyanya dimuat dalam buku tersebut bisa patungan. Namun, jika karya itu individu, ya otomatis biaya ditanggung masing-masing. Sementara, diantara mereka adalah anak dari keluarga yang pas-pasan. Jika satu buku saja perlu ratusan ribu untuk penerbitannya, maka anak itu harus menabung sekian bulan untuk bisa menerbitkan bukunya. Saya belum memiliki ide cemerlang untuk menggaet beberapa siswa dari keluarga berkecukupan (kaya) untuk menerapkan sistem subsisdi silang.

Dari sini, ternyata saya masih mumet mencari solusinya. Jika pun ada beasiswa, saya mungkin bisa mencari donatur yang bersedia memberikan bantuan untuk sekitar sepuluh siswa (karya). Jika lebih, adakah solusinya? Mohon berbagi tips di sini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post