Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web

BUKTI

BUKTI

Ini sekelumit peristiwa di salah satu kelas beberapa hari yang lalu.

Kira-kira dua puluh menit sebelum berakhir jam belajar sengaja kuminta seorang anak menyanyi. Kenapa menyanyi? Sementara aku bukan guru seni budaya. Terpilihya dia untuk menyanyi karena kegiatan yang disampaikan dalam Recount tentang kegiatan yang dilakukan di malam sebelumnya adalah mendengarkan lagu dan menyanyi. Alhamdulillah dia bersedia mengalunkan lagu Ragu sendiri. Penyanyinya Rizky Febian. Itupun aku lupa dan kutanyakan ulang ke mbah gugel. Rasanya aku juga belum pernah dengar lagu itu. Katrok! Memang, aku mengakuinya. Aku hanya sedikit mengikuti perkembangan lagu masa kini.

Lancar dan selesai juga akhirnya lagu itu. Meski dia bernyanyi sendiri, berdiri sendiri dari tempat duduknya. Beberapa siswa terlihat tak menikmati lagu yang dibawakan. Bisa jadi karena bukan favorit mereka. Lalu, setelah selesai, aku minta beberapa ikut menyanyi bersama. Ternyata tak banyak yang tahu & hafal lagu itu. Akhirnya, seseorang usul satu lagu yg hampir semua tahu & hafal liriknya.

Baiklah. BUKTI akhirnya dipilih, dan menyanyilah mereka bersama. Hampir semua bersuara dan lebih nyaring saat tiba di bagian reff. Aku pun menikmatinya. Meski aku juga tak hafal liriknya.

Daaannn.... Seperti biasa, back to English. Who do you think the song for? Who is "you" in the song? dan beberapa rentetan pertanyaan berikutnya. Sebagaimana biasa yang punya ide ya kuminta angkat tangan lah, biar aku bisa kasih bonus keaktifan dalam belajar. Tiga orang akhirnya unjuk keneranian. Firstly, a student said that "you" in the song is a woman who is lucky to have him (a person who sing the song) because he loves her truly. Secondly, another student said that she is the best woman that the singer knows who deserves great love from him. The last, a girl in that class said that she must be a woman like her mom who gives love and affection.

Yang lain? Mungkin ada yang punya pendapat lain. Tapi belum berani menyampaikan. Karena waktu belajar habis akhirnya ditutup dengan kesimpulan singkat. Semua bisa belajar dari apapun, termasuk lagu. Lagu yang baik ditulis dengan baik untuk menyampaikan pesan yang baik.

Ini tadi baru dari satu anak yang bilang bahwa dia senang dengarkan lagu. Yang lain masih banyak. Ada yang suka gambar, suka main gitar, suka main game, baca novel, main futsal, bahkan balapan motor (bukan bali lho ya). Ini pun satu diantara beberapa alternatif untuk unjuk kerja. Sengaja memang, aku tak menyuruh siswa maju. Dari awal yang menyampaikan Recount mereka juga cukup dari bangku masing-masing. Aku menghindari itu agar mereka yang tak biasa menatap berpuluh pasang mata tetap PD dan tak malu. Itu cukup berhasil untuk beberapa dari mereka yang memang sulit untuk tampil di depan langsung berhadapan banyak orang, meski itu teman sekelasnya.

Itu tadi BUKTI.

Itu tadi contoh NYATA. Setiap orang memang berbeda. Berlaku pula kepada anak-anak. Beda pilihan, beda kesukaan, beda pemikiran, bahkan beda pandangan terhadap suatu hal. Berbeda itu indah. Bukankah itu juga sudah tertuang di semboyan Bhineka Tunggal Ika? Karena berbeda itulah kita belajar menghargai & bertoleransi. Karena perbedaan itu pula kita saling melengkapi.

Setiap orang itu unik, istimewa, dengan kelebihan & kekurangan masing-masing. Tetap semangat belajar. Aku memang disebut guru. Namun dari mereka pula aku banyak belajar. Memahami kebutuhan mereka sudah menjadi kewajiban bagiku agar setiap hadirku di hadapannya memberi kesenangan belajar yang bermanfaat. Nilai memang dicari, tapi bukan satu-satunya penentu keberhasilan. Bukankah literasi itu memaknai apa yang telah dibaca dan diterapkan untuk kehidupan nyata sekarang dan selanjutnya?

Literasi yang berdemokrasi

Dari kamu, mereka, dan aku,

Aku belajar.

Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post