Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
BULIK JAMU VS MBAK COVID

BULIK JAMU VS MBAK COVID

Senja hampir berpulang. Sisa sinarnya masih menyemburat di langit barat, semakin indah ketika gerimis perlahan turun. Talita menyalakan motornya hendak menjemput anaknya yang kecil. Dia menitipkan ke teman akrabnya yag sudah dianggap saudara. Hampir tiba di tujuan, Mbak Tari, bulik jamu langganannya memanggil. "Lita, ga mampir? ini ada botok." Mbak Tari sudah hapal Talita suka botok, apapun isinya. Anak laki lakinya suka makan botok tanpa nasi.

"Iya, Mbak. Jamu sebotol ya?"

"Campur?"

"Iya, tambahi pahitan nggih. biar sedikit kurang ini alerginya."

"Heheee...buat tameng virus corona juga."

"Oiya..hehehehe." Talita ikut tertawa.

"Kan di tivi sudah ada berita, penemuan ilmuwan empon empon itu bermanfaat."

"Ga usah nunggu mbak COVID nyerang ya mbak. dari dulu ae sudah siiippp. Alhamdulillah langganan sampean kan pada cocok to mbak."

"Hooh. Sekarang, rejeki bakul jamu naik daun. Hehehe...." Mbak Tari tertawa dengan gaya khasnya, ngakak tepatnya.

"Aamiin. rejekinya bertambah, Mbak. Kalo aku ya cukup jahe geprek. Kalo mau nambah kunir harus luangkan waktu dulu buat marut lalu ngrebus."

"Makanya, serahkan pada ahlinya. Mosok mau ke kantor tangannya kuning kena kunir. Yo jadi ga cantik to."

"Bisa aja sampean ki."

"Ya meski ada sarung tangan, kan tetep enak pake kulit asli, buatan Gusti Alloh, Mbak. Lebih awet, ga ada yang dibuang lalu nyampah." Sergah Mbak Tari lagi. Tidak boleh meremehkan siapapun, termasuk Bulik jamu, mereka membuat jamu saja sudah dengan ilmu. Meski kita juga bisa menirunya. Namun, pengetahuan dan kesadarannya tentang sampah juga perlu diacungi jempol.

"Hiks. Iya, Mbak. Oiya, Piro iki?" Tanya Talita sambil menyudahi percakapan karena pembeli lain juga sudah selesai membayar.

"Botok dua, limaribu. Lemper empat, sepuluh ribu. Jamu sebotol, sepuluh ribu. Dua puluh lima ribu. Wis tak bonusi lemper siji."

"Ini mbak." Talita ulurkan uang seratus ribu. Uang limaribuan yang ada di kantongnya tak cukup.

"Walah, yo ga ada kembaliannya. Iku wae."

"Ga cukup, Mbak. Cuma dua puluh ribu."

"Wis ora opo opo. Sisane sesuk. Moga sehat, ketemu lagi." Balasnya sambil tersenyum. Talita sebenarnya malu, sudah dapat bonus tapi bayarnya kurang. Ngutang dong artinya.

"Iya, Mbak. Mintanya yang pasti sehat, biar bisa bayar hutang sampean."

"Betul itu. Sehat utama, Kalo ga sehat ga kuat ngrombong jamu aku, Mbak. Wis ya, sampe ketemu lagi..."

Mbak Tari memutar motornya, Talita pun menuju ke motornya, segera menjemput anaknya.

"Hee...jangan lupa mampir ke rumah, lihat bibit bunga dari rumah sampean sudah beranak pinak. nanti barter sama bungaku." Teriaknya kepada Talita dari kejauhan.

Bulik jamu dengan segala kerendahan hatinya, malaikatlah yang mencatat amalnya. Satu prinsip "minta sehat" kepada Allah adalah motivasi hidup yang terbaik. Pangkal dari semua itu adalah "pasrah". Namun pasrah disini bukan memasrahkan dan mempercayakan apapun kepada Allah, bahwa takdir yang ada adalah yang sudah digariskan. Tapi pasrah bahwa atas semua usaha maksimal yang sudah dilakukan, kesuksesan dan keberuntungan itu datangnya dari Allah.

Prinsip Mbak Tari itulah yang seharusnya diteladani untuk melawan virus Mbak COVID. Virus itu tak akan mampu menembus benteng pertahanan kita, selama kesehatan dan daya tahan tubuh kita perhatikan.

Tantangan menulis di Gurusiana hari ke 8

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen...

05 Mar
Balas

Suwun pak. Salam kenal nggih

05 Mar



search

New Post