Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Poem: berpuisi sederhana

Poem: berpuisi sederhana

Lack of vocabulary?

There are many ideas to increase students vocabulary.

Wajah-wajah mulai bosan dari anak-anakku di kelas 9.2 menarik urat wajahku untuk tetap tersenyum. Tanpa menanyakan sampai mana paragraf pendek mereka, aku langsung berkeliling sambil menanyakan kesulitan mereka. Sambil mengintip sedikit pada tulisan mereka, aku menawarkan kegiatan belajar yang lebih mudah. Aku pikir lebih menarik.

Mari kita menulis puisi pendek dengan nama kita. Sekilas aku mengingatkan bahwa materi itu sudah ada di kelas 8. Namun, mereka masih terdiam. Kesunyian itu tanda mereka tak mengerti. Akhirnya salah satu dari mereka bersuara. Materi itu dilewati, katanya.

Memang aku tak mengajar kelas 8. Guru yang mengajar bukan dari jurusan Bahasa Inggris. Aku maklum jika banyak dari mereka yang merasa tak mengerti banyak selama di kelas 8. Akhirnya, aku mengajak mereka mengingat apapun yang terukir di benaknya. Tentu semampu mereka.

Mulailah aku menulis nama NAYA, panggilan si sulung dan banyak dari mereka yang mengenalnya. Aku biasa membawanya ke sekolah karena aku titipkan di rumah penjaga sekolah. Istrinya bersedia mengasuhnya jika aku mengajar. Dari nama itu aku ajak mereka menemukan kosakata dari memori mereka.

Nothing impossible

An ant can lift heavy object

You? I think so

All of us must be

Sederhana dan bermakna. Itulah Acrostic Poem. Berawal dari diri sendiri, berkembang ke sekitar kita dan meluas ke berbagai tema.

Sepuluh menit berlalu. Banyak dari mereka yang masih bingung mencari kata dengan huruf pertama dari namanya. Kesulitan? Iya. Tak tahu kosakata? Iya juga. Akhirnya aku memfasilitasi mereka. Aku melempar beberapa arti kata dalam Bahasa Inggris yang ditanyakan ke teman mereka sendiri.

Blank? Itu kata mereka. Tak ingat banyak kosakata. Hingga terdiam dan tertunduk mencari kata yang diawali huruf f, t, w. Aku pun menuliskan satu contoh lagi, nama sembarang.

For you, I give my love

It is difficult to say, though

To me, you give everything

A best wish and pray only, I can do

Mengawali kalimat dengan preposisi atau keterangan waktu dan tempat sangat dibolehkan dalam menulis puisi. Itu pun aku jelaskan. Mereka tetap tertantang untuk menyelesaikan. Aku pun memberi kebebasan nama yang digunakan, nama pendek sendiri, teman atau orang tua. Mereka yang mulai menikmati akhirnya bisa menyelesaikan.

Satu pertanyaan akhitnya muncul dari mereka. Bagaimana ini, kok ga nyambung? If you cannot relate one word to another, one sentence to others, I will connect them then. Write what you remember. That's all.

Jadilah puisi Bahasa Inggris ala mereka. Saya berikan jempol untuk mereka. Tanpa buku, tanpa LCD mereka bisa. Jika lupa bawa kamus pun mereka masih bisa kooperatif. Saling bertanya dalam belajar, termasuk mengingat kosakata, sangat saya sarankan. Mereka bisa bangun social esteem mereka. Tidak ada salahnya aku membangun kebebasan mereka untuk berimajinasi dan berkarya, karena sekecil apapun karya mereka itulah bukti keberhasilannya.

WOW untuk kalian. Tetaplah bersemangat kawan mudaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerennn tulisannya...aq suka poem inggrisnya bu..biar bisa sambil belajar bahasa inggris. Selamat berkarya ibuku

29 Jul
Balas

marvelous marvelous .....................marvelous.

30 Jul
Balas



search

New Post