Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
SATU DUA TIGA; Ojek Mandiri
https://sains.kompas.com/read/2016/03/10/071827630/.Dorong.Motor.Pakai.Kaki.Bisa.Kena.Sanksi

SATU DUA TIGA; Ojek Mandiri

Satu ini tentang kemarin sore dan dua hari sebelumnya. Si starter motor kesayangan ngadat. Padahal dia yang ajeg antar aku dan anak-anak ke mana pun tujuan kami. Dua hari yang lalu, aku hanya menunggu sekitar lima menit dan berulang kali mencoba akhirnya bisa. Kupikir salah satu rem kurang kucengkeram kuat. Jadi, dengan menarik kedua rem kiri kanan sudah aman. Ternyta itu hanya tanda kurang kasih sayangku ke si ojek hitam manis.

Kemarin sore puncaknya, si starter tetep tak mau bekerja sama nyalakan mesin. Akhirnya kudorong si ojek ini ke bengkel terdekat. Sejauh kurang lebih 300m ada 3 orang yang menyapa dan menawarkan bantuan. Pertama pak polisi tinggi tapi agak kurusan (maaf) yang sedang lewat mungkin berangkat atau pulang bertugas. Dia langsung berhenti dan minta ijin untuk coba nyalakan. Dengan cepat kujawab starter tangan ga bisa berfungsi, mungkin karena akinya. Kujelaskan pula tak ada starter kaki. Lalu dia menawarkan mendorong. Terimakasih. Aku harus menolak karena aku tak berani. Bahaya, jika tak seimbang. Berikutnya pemuda sopan menawarkan langsung mendorong dengan kaki dan meminta anakku langsung ikut naik saja. Tak mengapa katanya, karena sudah biasa. Inshaallah bisa. Alhamdulillah ada yang peduli dengan wanita yang mendorong motor. Tapi tetap aku tolak tawaran bantuannya. Aku tak berani. Si anak wedok juga tak mau. Akhirnya dia ucap salam permisi duluan. Yang ketiga juga sama. Bapak ni berlari dari kiosnya dan mendekat hendak membantu. Tapi setelah kubilang tak ada starter kaki dia mundur perlahan.

Terpikir olehku saat datang tawaran bantuan pertama tadi, aku buat survey kecil. Sayang, baterai HPku sudah sekarat. Aku tak jadi meminta anak wedok untuk merekam. Jika, keadaan sebaliknya, aku bisa buat video singkat tentang kepedulian sosial terhadap sesama. Belum keberuntunganku.

Aku paham karakter ojekku ini. Seperti biasa jika ada masalah starter tangan aku pasti mengalah dan sekuat tenaga “ngogleng” pakai kaki. Hanya ngambeknya kali ini yang tak aku mengerti. Aku pun tak bisa mencoba “ngogleng” lagi semenjak starter kaki itu dilepas pak suami. Sesampainya di klinik mesin dan diperiksa sebentar, ternyata ada masalah sedikit. Jantungnya melemah. Capek mungkin Heheeee. Si accu sudah soak. Ya sudahlah, aku pun minta operasi secepatnya. Pak dokter segera menggantinya dengan yang baru. Kasihan diriku jika harus mendorong lagi. Tapi sebelum operasi aku tanya dulu biayanya. Takutnya aku tak mampu sementara BPJS hanya bantu sedikit. Sebelum dia jawab, aku bilang kesanggupanku sekitar 200-300. Jika biaya membengkak sampe lima ratus ribu aku belum siap. Aku tak siap jalan kaki lagi ke atm. Ternyata tidak. Alhamdulillah. Jreengggggg….jantung baru siap bantu si ojek hitam beroperasi lagi.

Alhamdulillah. Sore itu aku sudah olahraga dorong si ojek. Keringat hasil pembakaran berapa ribu kalori berhasil gemilang. Tak tanggung-tanggung, wajahku pun memerah karenanya. Semakin cantik memang, murah lagi tanpa blush on. Tapi, merahnya merata, seluruh muka. Pelajaran make up yang gagal.

Dua, tiga, akan lanjut setelah jeda berikut….hehehe..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah

03 Feb
Balas

Inshaallah. Maturnuwun pak

03 Feb



search

New Post