Isna Indriati

Isna Indriati, ingin terus belajar menulis agar bisa tinggalkan sedikit kenangan bagi yang tak mengenalnya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Workshop; Lagi?

Workshop; Lagi?

Workshop lagi? Pergi lagi?

Ya. Kegiatan seperti ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan kesempatan refreshing dan tadabur alam. Kok bisa? Saat pergi sendiri tanpa digandoli oleh anak-anak dan suami adalah kebebasan untuk mendapatkan insprasi. Ini bukan meninggalkan tanggung jawab. Ini juga bukan mengabaikan tugas. Ini hanya sebagian kecil usaha untk menambah ilmu pengetahuan.

Workshop Technology Based Education ini diselenggarakan oleh ADARO Foundation untuk guru SD dan SMP sederajat di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di LPMP Banjarbaru, Kalsel. Workshop ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Seminar TBE yang yang dilaksanakan sebulan sebelumnya di Islamic Center, Tabalong, Kalsel.

Dengan mengikuti kegiatan ini guru mendapat kesempatan untuk belajar merefleksi diri, berbagi pengalaman dengan sesama pendidik dan menambah wawasan. Hasil yang sangat diharapkan adalah keberanian guru untuk mengubah mindset bahwa belajar itu bebas dengan segala tantangannya terutama perubahan jaman. Guru harus menjadi fasilitator terbaik yang menyediakan ruang untuk siswa berpikir kritis dan bebas. Meski banyak hal yang sudah bisa digantikan oleh mesin, namun tugas guru tidak. Guru sebagai salah satu pendidik yang berada di sekolah harus memiliki kemampuan adaptif yang kreatif sehingga dapat menjembatani siswa menjadi manusia produktif. Sekali lagi, teknologi sangat penting dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Akan tetapi kehadiran guru sebagai orang yang memahami siswa lebih penting. Apapun teknologinya, jika guru tidak selalu update teknik mengajar maka “materi tak akan sampai pada siswa”. The how of being something is the most important thing that what will he/she be.

Ini pengalamanku, ini perasaanku. Jika saya pergi untuk urusan satu ini, tak jarang banyak suara miring di belakang, kapan ngajarnya? Untuk tujuan positif bahawa saya harus banyak belajar, maka saya abaikan suara itu. terkadang banyak yang menyimpulkan bahwa setiap kegiatan itu menghamburkan uang, dan mereka tak banyak memiliki alokasi untuk itu, maka saya harus menjawab bahwa mereka yang sudah mendapatkan tunjangan profesi guru wajib menyisihkan untuk pengembangan kompetensi. Bukankah pemerintah memberikan itu sesuai dengan tuntutan bahwa guru adalah mereka yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan generasi yang siap di puluhan tahun mendatang???

Mari kita pikirkan tantangan itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya sangat setuju guru terus meningkatkan kualitas diri melalui berbagai pelatihan/workshop, kereen

23 Oct
Balas

Siap pak. Jk blm ada kesempatan dipanggil olh instansi,,, hrs cari sendiri

25 Oct

Workshop itu penting, tp mungkin meninggalkan siswa hrs ada penggantinya, agar anak tdk nganggur. Barakallah

23 Oct
Balas

Siap bu...sangat setuju. Maka sy sll cari pengganti, mski kdg anak2 tak nyaman dg gaya yg brbeda...tp stidaknya ada yg mendanpingi saat mrk byak pertanyaan

25 Oct



search

New Post