#hari ke-35

Mentari sudah beranjak naik, melepaskan mimpi-mimpi indahnya bersama gemintang. Langit pun ceria, cerah tanpa kerumunan awan. Suatu mukjizat yang Tuhan karuniai untuk hari ini. Semua makhluk bersyukur atas nikmatnya.

Dari balik bukit, tampak segerombolan ibu-ibu yang berjalan cepat sambil menggendong barang. Mulutnya terus bercerita dengan sesamanya, mungkin untuk hindari capai badan ketika naik-turun bukit. Mereka ceria dan tanpa kelelahan.

Tiba masuk kampung penduduk, mereka menempati lorong-lorong lapak yang sudah disediakan lurah untuk para pedagang sayuran. Gendongannya dibuka dan dijajakan untuk para pembeli. Ada sayuran, cabai, tomat, kacang-kacangan. Rupanya, ibu-ibu itu merupakan pedagang sayur tiap pagi hingga siang hari.

Jelang siang, ibu-ibu bergegas bereskan dagangannya dan kembali pulang. Dihitung uang penghasilan hari ini, dengan harapan ada untung. Dengan wajah sumringah, ada nada-nada tembang bahagia ngiringi mereka balik ke rumahnya.

Tuhan begitu rinci untuk menciptakan rasa bahagia pada tiap makhluknya. Sangat sederhana, tergantung kita yang menyikapinya. Allahu Akbar... (*)