Lamunan
#hari ke-21
Kubersimpuh dalam luluh,
luruh bersama pelukan peluh,
tak ada keluh,
tak ada suluh.
***
Kuberlari mengejat mimpi,
tapi diri ini tak berarti.
Bagimu begitu tinggi,
hanya ada dalam hati.
***
Duhai jiwa yang tenang,
damailah saat dikenang,
Di antara waktu yang berbilang,
namamu adalah sejarah panjang.
Yang mungkin tak berulang,
di setiap hari yang hilang. (*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Mantap puisinya Pak Iso. Penuh hikmah dan pembelajaran. Sukses selalu. Salam literasi
Mantap puisinya Pak.
Keren puisinya pak sukses selalu