Nimra ikhsan

Saya adalah seorang guru TK di sebuah TK Swasta di Kota Dumai Riau...Moto saya dalam hidup "Syukuri nikmatNya...Niscaya akan bertambah... jangan diingkari karen...

Selengkapnya
Navigasi Web
Manisnya pengorbanan

Manisnya pengorbanan

Tini adalah seorang guru TK di kota Dumai, setiap hari dia datang ke sekolah dengan senyum yang manis,seakan tanpa ada beban di pikirannya,padahal hari itu anaknya sedang sakit di rumah,akan tetapi demi tugas dan tanggung jawab nya Tini tetap berangkat ke sekolah

Tak berapa lama sampai di sekolah dia akan memulai pembelajaran pada hari itu,tiba -tiba hpnya berdering,"siapakah yang menelpon jam segini, tidak tau orang lagi ngajar apa?" Kata Tini dalam hatinya,Tini memang guru yang profesional dia tidak mengangkat telepon itu,ia melanjutkan memberikan tugas kepada anak muridnya.

Kelas sudah aman terkendali,anak anak sudah duduk di area mereka masing-masing dan asyik dengan tugas yang telah diberikan oleh Bu Tini,hp Bu Tini berdering lagi, Tini pun mengangkat telepon nya, terdengar suara risau dari telp"Assalamu'alaikum, Tini bisa pulang Sekarang,anakmu panasnya makin tinggi" terdengar suara Ibunya di telepon,hatinya langsung berkecamuk antara pulang atau melanjutkan kerjanya pada hari itu,air mata pun meleleh di pipinya memikirkan anaknya yang sedang sakit di rumah.

"Bu Tini kenapa menangis?"suara lembut dari seorang anak murid menyapanya,anak itu bernama Putri "putri Ibu tidak menangis,Ibu kepikiran anak Ibu di rumah yang sedang sakit" "Oo kenapa Ibu tidak pulang saja,?"anak itu spontan dengan nada polosnya, tetapi anak ini ada benarnya pikir Tini di dalam hati.

"Anak-anak Ibu tinggal sebentar ya,Ibu mau ke kantor dulu "Tini memberanikan diri menemui kepala sekolah "Ia Bu" anak anak yg polos itu kembali lagi dengan pekerjaan nya.

Tini bertemu dengan kepala sekolah dan menceritakan apa yang dialami nya hari itu, kepala sekolah mengizinkannya untuk pulang ke rumah untuk melihat anaknya.

Tini bergegas mengambil motor, dan melaju sampai ke rumahnya, tetapi sampai di rumah ternyata anaknya tidak ada di rumah,dia memanggil Ibunya,Ibunya pun tidak ada,iapun bertanya kepada tetangga,tetangga juga tidak tau.

Tini menelpon Ibunya berulang kali ,tetapi tidak diangkat,hatinya semakin risau memikirkan anaknya,dia mencoba menelpon sekali lagi,Ibunya mengangkat telepon dan mengatakan anaknya dibawa ke rumah sakit.

Dia memutar motornya langsung menuju ke rumah sakit,sampai di rumah sakit,Tini berjumpa dengan Ibunya,"Bu mana Dina Bu,Dina adalah nama anak Tini yang berusia 3 Tahun,"Dina lagi diperiksa sama dokter di dalam,Ibu disuruh ambil obat tadi, "Ibu Tini memberikan obat yang sudah ditebusnya kepada Tini, tak lama Dokter pun keluar,"Bagaimana keadaan anak saya Dok?""syukur lah anak Ibu tidak apa-apa ,untung cepat dibawa kesini Bu, panasnya tinggi,sekarang sudah turun,silakan Ibu lihat anaknya di dalam"Dokter menjelaskan penyakit anak Tini "Syukurlah terima kasih ya Dok!"kata Tini dengan perasaan lega "Ia Bu sama-sama mari Bu...!"Dokter pun berlalu dari hadapan mereka.

Tini langsung masuk ke dalam ruangan anaknya "Dina tidak apa-apa sayang?" Tini memeluk anaknya "Tak apa-apa Bunda,Bunda kenapa pulang,bukannya Bunda harus ngajar,kan ada nenek sama Dinda"kata anaknya dengan penuh pengertian,air mata meleleh di pipi Tini, mendengar kata anak semata wayangnya itu, Tini adalah seorang single parent yang ditinggal suaminya untuk bekerja jadi TKI di luar negeri.

Walaupun panasnya sudah turun anak Tini tetap harus di rawat selama tiga hari di rumah sakit,kata dokter supaya bisa dilihat perkembangan nya.

Tini dan Ibunya tidur di rumah sakit menjaga anaknya, setelah subuh Tini kembali pulang ke rumah , membereskan rumah dan pergi ke sekolah seperti biasanya untuk mengajar, sepulang sekolah dia langsung ke rumah sakit , bergantian dengan ibunya.

Tiga hari pun berlalu Dina anaknya Tini sudah sehat seperti sedia kala, dan sudah diizinkan pulang ke rumah, Mereka pun melanjutkan hidup seperti biasanya,Tini pergi ke sekolah dan selama di sekolah anaknya dititipkan dengan Ibunya, sebenarnya Tini juga kasihan kepada ibu nya,tetapi mau bagaimana lagi,honornya di TK tak mencukupi untuk dia menyewa pengasuh untuk anaknya,suaminya pun kadang kirim uang kadang tidak.

Tini menjalani hidupnya penuh dengan keikhlasan, dia datang selalu tepat waktu dan menyelesaikan semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Dengan izin Allah Tini dipanggil untuk ikut PLPG sertifikasi,dan diapun lulus dengan baik, sekarang selain gaji dia juga mendapatkan tunjangan profesi,dia selalu bersyukur kepada Allah tak lupa uang yang didapatnya sebagian disisipkannya untuk orang yang kurang mampu.

Begitulah cerita Tini guru TK yang Ikhlas dengan profesi walaupun dengan honor yang sedikit dan meninggalkan anaknya bersama Ibunya di rumah,Allah membalasnya dengan Nikmat yang cukup bagi Tini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kepada teman-teman yang membaca mohon kritik dan sarannya ya...!maklum baru belajar...

06 Feb
Balas

Terima kasih pak

07 Feb
Balas

Tetap semangat.. Perjuangan memerlukan pengorbanan

07 Feb
Balas



search

New Post