ISTI HIDAYATI

ISTI HIDAYATI, GURU, KEPALA TK MIFTAHUL HASANAH, KAMPUNG MELAYU KELURAHAN BATU BESAR, KECAMATAN NONGSA, KOTA BATAM. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANAK USIA DINI IBU PEKERJA

ANAK USIA DINI IBU PEKERJA

ANAK USIA DINI IBU PEKERJA

“Mama, aku mau diceritain dong sebelum bobo boleh ya ma, buku ini.” kata Galih sambil menunjukkan buku yang baru dibelikannya oleh ibunya.

Ibunya hanya menjawab, ‘’iya…tapi mama capek, adik baca sendiri ya…”

Begitu setiap malam Galih meminta ibunya bercerita, selalu saja sama jawabannya.

Ini adalah satu contoh dialog anak dan ibu permintaan bercerita. Akhirnya Galihpun beralih bermain dengan noteboknya.

Bercerita atau mendongeng sudah menjadi barang langka di saat ini. Kemajuan teknologi dengan banyaknya gadged membuat kebiasaan bercerita sebelum tidur seperti yang dilakukan oleh para orang tua dahulu semakin terkikis. Kesibukan orang tua karena seharian bekerja, memudahkan orang tua memberikan mainan yang akan membuat anak betah diam di rumah. Orang tua lebih suka memberikan hand pone canggih yang penggunaannya jelas tanpa pengawasan, apa lagi menyempatkan bercerita. Semakin sedikit ruang bersentuhan antara orang tua dan anak- anaknya.

Apa sih bercerita itu, samakah dengan mendongeng, kenapa harus ada bercerita, mengapa para orang tua harus menyempatkan bercerita pada anak-anaknya, guru pada muridnya, ustadz pada santrinya, bahkan pembicara juga harus bercerita ?

Bercerita adalah mengungkapkan, mengkisahkan peristiwa yang telah lalu. Tentu saja kisah nyata, yang harus dituturkan dengan perasaan tenang, suasana yang santai dan tentu saja ikhlas. Ikhlas ? ya keikhlasan saat bercerita adalah mutlak, karena tanpa itu cerita tidak akan sampai pada si pendengar, dalam hal ini anak-anak. Untuk itu menyediakan waktu adalah syarat utamanya, dan ini yang sekarang tidak banyak orang tua punya. Kesibukan orang tua yang seharian bekerja, apa lagi di Kota Batam, Kota industry yang hampir setiap orang terutama ibu juga bekerja seharian. Tentu saja anak akan berkesendirian di rumah, atau dengan asisten rumah tangga yang sudah banyak pekerjaan rumahnya, atau dengan nenek, dan keluarga yang lain. Tentu saja akan merubah pola asuh orang tua. Sebagai pengganti rasa bersalah orang tua akan membelikan barang-barang yang diminta atau bahkan tanpa diminta anak. Dari barang yang sederhana atau barang-barang modern. Dari buatan lokal sampai buatan luar. Yang penting anak diam tidak merengek, aman.

Dari fenomena tersebut, akhirnya anak–anak akan lebih suka, lebih dekat dengan tontonan atau mainan gadget, note book, dengan gambar animasi yang menarik, kartun kartun yang menarik, dan yang jelas tanpa pengawasan apalagi pendampingan. Mengutip kata Ibu Elly Risman, “Anak anak sekarang sudah dicekoi dengan tontonan yang tidak semestinya, contoh; Film Tarzan mengajarkan hidup setengah telanjang, Cinderella mengajarkan boleh ke pesta asal pulang sebelum jam 12 malam, Micky dan Minnie mengajarkan pertemanan yang tidak wajar, Ultraman mengajarkan anak pandai teknik membanting, menyeruduk, mendorong dsb, dan hampir semua film anak-anak, tontonan anak-anak diakhiri dengan adegan ciuman.

Jadi apa masih akan diam saja para orang tua mendapati kenyataan pada anak-anak kita ini, seharian mencari nafkah yang notabene untuk anak anak tersayang, tetapi akhirnya malah justru kerusakan mental yang didapat? Salahkah orang tua yang bekerja, kalau tidak bekerja dari mana akan mendapatkan nafkah di Batam yang notabene semua kebutuhan harus dengan duit? Alangkah bijaknya para orang tua apabila menyadari niat semula berumah tangga, keinginan mempunyai buah hati penerus generasi dirinya, ladang jariyah masa matinya, dan yang jelas anak adalah amanah Allah Tuhan Yang Maha Esa yang harus diperlakukan dengan semestinya.

Pada akhirnya silakan para orang tua terutama para ibu untuk bekerja, mencari nafkah membantu para suami. Hanya satu perlu diingat dan laksanakan adalah kembali ke anak-anak dengan mempergunakan sisa waktu dengan baik, ceritakan cerita teladan anak-anak sebagai modal pendidikan karakter dan anak tumbuh dengan tumpahan kasih sayang dan sentuhan.

===penulis, adalah peserta Bimtek literasi Batam, 19-22 April 2017===

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan pertama di karantina penulisan buku. Batam, 19 s.d 22 April 2017, Golden Bay Bengkong. Buka hati, buka diri, buka buku, tuliskan karyamu

20 Apr
Balas



search

New Post