MAKAN PAGI BIAR SAKTI

Awali aktivitas pagi dengan makan, sarapan agar badan tahan sepanjang hari. Siang lambat makan bisa jadi tak akan menjadi masalah karena sudah ada alas makan pagi. Tentu saja tetap diawali dengan senyum dan semangat pagi. Kata orang tua.

Perutku sudah mulai bernyanyi ala ala lagu langgam melayu, usus serasa udah lenggok kanan dan kiri. Hwaduh, kutengok ke jam dinding, subhanallah udah pukul 11 lewat 40 menit. Aku belum makan apapun kecuali air putih segelas bangun subuh tadi. Asyik di depan laptop maksud hati ingin menulis naskah yang belum juga rampung. HP tak berhenti berdenting, grup sangat sibuk. Obrolan program kerja Kartinian yang belum jelas, sudah mentok. Sudah hampir tanggal 21 April tahun ini 2017. Kegiatan bisa Sabtu, gak harus tepat tanggal kan…bah! Aku mau makan dulu. Naskah tak jadi, makan pun terlambat.

Ammpuuun…ya Allah, aku belum masak nasi, anak-anak dah mau pulang sekolah, alamak apa nak jadi ini, isi kulkas daun selembarpun taka ada. Alhamdulillaah terselamatkan telor sama sebiji timun yang sudah mulai layu. Belum sempat belanja, seharian hujan. Perutku sudah lupa bernyanyi. Hening, tapi malah ganti jadi stik biola mengiris iris lambungku. Perih. Apa yang akan kubuat, dulu ini ? Ok tenang, minum dulu air hangat, nyuci beras pasang rice cooker, kedua cuci telur bikin orak-arik telur kecap dan ketiga potong timun, keempat lari ke tetangga yang punya kebun cabe. Bagi dikit…metik sendiri, cuci bikin sambal matah. Jadilah.

Sarapan, perlu. Sarapan penting. Jadi? Sarapanlah tiap hari solusi tidak panic dan bekerja dengan tenang, badan jadi kebal sakti mandraguna terhadap sergapan penyakit lambung dan cacingan. Tugas selesai setok masakan bikin damai. Solusi hihihi…

====penulis adalah peserta Bimtek literasi batam tahun 2017===