Istiqomah

Saya Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS Malang. Menulis dan mengedit adalah pekerjaan yang saya sukai. Dari hobi bisa jadi sumber penghasilan dan meningkatkan ko...

Selengkapnya
Navigasi Web

Berkunjung ke Benteng Van Der Wijck Kebumen

Hari ini, Kamis 12 Maret 2020, kami rombongan pegawai PPPPTK PKn dan IPS berkunjung ke Benteng Van Der Wijck di Kebumen. Benteng peninggalan Belanda ini dibangun sekitar abad ke-18. Teretak di Kota Gombong, sekitar 20 km sebelah barat Kota Karanganyar atau 100 km dari Yogjakarta.

Konon, nama benteng ini diambil dari nama salah seorang jenderal Belanda yang bertugas saat itu, Van Der Wijck. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang berbentuk persegi enam.

Seiring perkembangan zaman, benteng ini sekarang dijadikan salah satu objek wisata unggulan Kota Gombong. Di sini para wisatawan dapat melihat betapa kokohnya bangunan benteng ini. Atapnya terbuat dari batu batu. Di atap lantai tiga, wisatawan dapat naik kereta mengelilingi atap benteng. Dari atas kereta ini mereka dapat melihat pemandangan alam yang sejuk dan alami.

Oh iya, selain di atas atap, pengunjung juga dapat naik kereta dari pintu masuk benteng menuju ke bangunan utama benteng. Tidak jauh sih, hanya sekitar 300 meter. Asyik! Namun, saya lebih memilih jalan kaki dan berkeringat setelah kemarin 10 jam terpenjara dalam bus dari Batu ke Kebumen.

Nah, seperti umumnya bangunan tua, Benteng Van Der Wijck ini juga mempunyai banyak titik yang instagramable. Anda yang suka berfoto, ber-selfie ria, jangan lewatkan untuk memilih spot yang keren lalu berfoto dengan gaya suka-suka. Katanya sih, keunikan bangunan tua ini mengundang banyak pasangan calon pengantin mengambil foto prewedding di sini.

Selain itu, benteng ini juga menyediakan wahana bermain untuk anak. Saat penulis berkunjung ke sini, kolam renang penuh dengan anak-anak. Mereka berenang dan bercanda dengan riang.

Sayangnya, di sini penulis tidak menemukan guide atau pemandu wisata. Akibatnya, kami hanya melihat-lihat, naik kereta, dan bergoto-foto. Pengelola harusnya menyediakan guide yang akan menceritakan sejarah benteng ini. Dengan demikian, keberadaan Benteng Van Der Wijck sebagai destinasi wisata peninggalan sejarah bermakna. Bukan sekadar bangunan mati, tetapi ada cerita yang bisa disimak dan dipelajari.

Selain itu, kebersihan dan fasilitas umum di benteng ini masih perlu ditingkatkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Susah bikin italicnya ya Bun kalo di Hape. Saya juga gitu.

12 Mar
Balas

Hooh

13 Mar

Mantap Bunda. Saya jadi kepengin juga mengunjungi Benteng Van Der Wijck di Kebumen.

13 Mar
Balas

Senang, lihat Bu Isti jalan-jalan. Selalu punya oleh-oleh cerita. Terima kasih, Bu. Selalu menginspirasi.

12 Mar
Balas

Serasa diajak jalan2 bun

12 Mar
Balas

Mantap Buk, bentengnya di Kebumen, Buya Hamka menulis tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

12 Mar
Balas

Sayangnya saya Ndak ketemu Hayati di sini

13 Mar

Wah, sampai Kebumen harusnya pinarak ke Magelang, Bu. Sudah dekat itu.

12 Mar
Balas

Bun tulisannya keren menewen

14 Mar
Balas



search

New Post