Istiqomah

Saya Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS Malang. Menulis dan mengedit adalah pekerjaan yang saya sukai. Dari hobi bisa jadi sumber penghasilan dan meningkatkan ko...

Selengkapnya
Navigasi Web
Seribu Musim Merinduimu, Sesal, dan Cinta Tak Bertepi

Seribu Musim Merinduimu, Sesal, dan Cinta Tak Bertepi

Pembaca yang sudah membaca novel saya Seribu Musim Merinduimu pasti tahu bagaimana saya memandang perempuan kedua. Ya, sebagai orang beriman, sejujurnya saya tida berani menghujat para pelaku poligami. Bagaimana mungkin saya berani menghujat sedangkan Allah menghalalkannya?

Begitu pun terhadap perempuan kedua, ketiga, dan keempat. Jauh dalam hati mereka, saya yakin tak ada yang ingin menjadi setelah yang pertama. Seorang pelakor sekali pun. Andai saja ia bertemu dengan lelaki, yang kemudian ia rebut dari perempuan pertama, saat sang pria masih bujang, tentu lain ceritanya.

Namun, begitulah takdir. Tak ada yang tahu. Semua adalah rahasia Tuhan.

Novel yang mengangkat perempuan kedua sebagai tokoh utama protagonis seperti Reysa dalam Seribu Musim Merinduimu memang jarang. Yang paling banyak adalah menempatkan perempuan kedua sebagai tokoh pembantu yang antagonis, tokoh yang ditata sedemikian rupa sehingga dibenci oleh pembaca. Dalam novel seperti ini, umumnya perempuan pertama selalu ditampilkan sebagai sosok yang teraniaya sehingga menimbulkan empati pembaca padanya.

Menulis cerita dengan mengambil sudut pandang yang berbeda seperti yang saya lakukan melalui sosok Reysa memang menjadi salah satu trik untuk membuat novel kimenarik pembaca. Dibutuhkan argumen yang kuat melalui jalan pikiran, perasaan, konflik yang detail pada diri tokoh utama tersebut yang membuat pembaca 'berubah sikap.' Pelan-pelan pembaca dijejali banyak argumen dan bukti yang mengaduk-aduk emosinya dan menjungkirbalikkan logika. Tanpa sadar, pembaca diajak empati bahkan menyukai tokoh yang di dunia nyata adalah tokoh antagonis, tokoh yang dibenci masyarakat.

Ini tentu berbeda dengan gaya Lili Arliza yang dengan piawai meracik Sesal dalam novel yang tebalnya bisa sekitar 300 halaman. Ia memilih cara pandang yang sama dengan sebagian novelis lainnya, menempatkan istri pertama sebagai korban. Entah sengaja atau kebetulan, tokoh utamanya bernama Raysa. Hanya beda satu huruf.

Raysa digambarkan sebagai istri yang sempurna dalam melakukan tugasnya. Baik sebagai istri, ibu, menantu, bahkan wanita karir. Malang tak dapat ditolak. Suaminya yang sesungguhnya sangat mencintainya, ternyata menduakannya. Dari sinilah kemudian 'kesempurnaan' sosok Raysa dimainkan dengan apik oleh si penulis, Lili Arliza.

Meski demikian, ada satu garis lurus antara Seribu Musim Merinduimu dengan Sesal. Baik saya maupun Lili Arliza tidak menyalahkan takdir. Segala yang terjadi adalah kehendak Allah. Manusia hanya harus menjalaninya. Kekuatan iman menjadi kunci setiap orang dalam menjalani ujian yang ditakdirkan Tuhan untuknya.

Novel Sesal sejatinya baru selesai saya edit. Namun, Anda yang suka novel romantis dan melow-melow, harus memasukkan novel ini bersama Seribu Musim Merinduimu dalam daftar belanja buku Anda.

Oh iya, sepertinya Anda juga harus memasukkan novel Cinta Tak Bertepi karya Bu Nuraini, pengawas SMP berprestasi nasional tahun 2018. Mengapa? Novel ini pun mengangkat kisah perempuan pertama yang berdarah-darah mengejar lelakinya. Konon, lelakinya 'disembunyikan' oleh perempuan kedua di Lathoma. Jauh sekali dari Cianjur. Bagaimana bocoran ceritanya? Sabar, kalau saya sudah selesai mengeditnya, insyaallah saya bisiki.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Novel Seribu Musim Merinduimu bisa dipesan ke WA 081334231701

12 Apr
Balas

Kok saya tertarik ingin menulis dari keping Bram, ya? Sebagai tokoh yang terpaksa mengorbban Ray hanya karena mengikuti kehendak orang tuanya. Kalau diizinkan saya lanjut, tapi kalau di bilang sebel saya out

12 Apr

Pak @Irwanto, lanjutkan. Hehehe Saya Ndak suka pria yang agresif. Makanya semua tokoh yg gentle saya kalahkan. Hahaha

12 Apr

Wow..wow..wow...

12 Apr
Balas

Mendidih jiwa novelis saya membacanya bunda. Penasaran pangkat tiga.

12 Apr
Balas

Pak Lisata harus mau menulis lagi.

12 Apr

Mantap nih. Soal poligami yang semakin banyak menjadi ide kepengarangan

13 Apr
Balas

Gimana bisa menulis novel sampai beratus2 gitu ya bun?

12 Apr
Balas

Keren. Salam kenal

12 Apr
Balas

Ibu, saya penasaran sekali. Sabar menunggu.Semoga Ibu bahagia dan sehat selalu.Amin

12 Apr
Balas

Kisah dengan penokohan Reysa yang unik dan kata-kata puitis yang sangat indah dari penulis Seribu Musim Merinduimu.

12 Apr
Balas

Terima kasih informasinya ya Bu...

12 Apr
Balas

Masyaallah.. jadi kepingin belajar nulis novel, sangat memotivasi.. keren bunda..

12 Apr
Balas

Keren...

12 Apr
Balas

Keren bun saya sudah mmbaca, semoga buku kedua saya bisa menyusul Cintaku Tergadai. he.he..

12 Apr
Balas

Kimenarik...maksudnya apa ya?

12 Apr
Balas

Membaca novel Seribu Musim Merinduimu, meleleh hatiku. Tidak sabar membaca novel berikutnya. Terima kasih Ibu.

12 Apr
Balas

Pertebal iman untuk menghadapi ujian dan virus corona,,pertebal Sabar untuk menanti cerita bunda

12 Apr
Balas

Keren banget....salam kenal bunda Istiqomah, bisa beli dmn ya ...

12 Apr
Balas

Silakan pesan ke SMS/ WA 081334231701

12 Apr

Keren Ibu Isti. Sukses selalu. Salam.

15 Apr
Balas

Waauu.keren bun...

30 Sep
Balas



search

New Post