Iswatun Khoiriyah

Iswatun Khoiriyah, lahir di Klaten, 29 Mei 1968, anak pertama dari enam bersaudara. Ayah bernama Slamet Joyodinomo dan ibu bernama Sutiyah. Menamatkan pendidika...

Selengkapnya
Navigasi Web
116 - BERTANYALAH UNTUK MENAMBAH WAWASAN, JANGAN BERTANYA UNTUK MENCARI ALASAN ( 2 )

116 - BERTANYALAH UNTUK MENAMBAH WAWASAN, JANGAN BERTANYA UNTUK MENCARI ALASAN ( 2 )

“ Coba jelaskan lebih detil lagi, kami belum begitu paham. Mudah – mudahan kami segera menemukan sapi itu.” Mereka bertanya lagi, karena sebenarnya mereka enggan untuk memotong sapi dan masih menganggap Nabi Musa tidak mungkin memecahkan masalah mereka.

“ Sapi haruslah sapi betina, yang tidak dipakai berkerja, tidak dipakai membajak sawah atau menyiram tanaman, yang sehat dan kulitnya mulus tanpa belang. Sapi yang benar – benar sempurna. “

Akhirnya mereka sadar kalau Nabi Musa tidak bergurau. “ Baiklah, kami akan mencari sapai dengan ciri yang engkau sebutkan itu.”

Para warga pun mencari sapi yang tidak terlalu tua, tidak terlalu muda, berwarna kuning mulus tanpa belang, tidak pernah digunakan untuk bekerja, membajak sawah atau menyiram tanaman. Berhari- hari mereka mencari tapi belum bertemu juga dengan sapi yang dimaksud. Sudah berbagai tempat dijelajahi, segala upaya sudah dikerahkan, namun hasilnya masih nihil.

“ Ternyata susah menemukan sapi dengan ciri yang diminta. Bagaimana ini ?” para warga saling bertanya.

“ Salah kita juga sih, terlalu banyak bertanya, sehingga malah kita yang jadi susah sendiri.”kata salah satu warga.

“ Coba kalau dulu kita langsung mengerjakan apa yang diminta Nabi Musa, tanpa banyak tanya. Kita bisa sembelih sapi kita yang mana saja, tentu masalah kita sudah terpecahkan.” timpal yang lain.

“ Sudahlah, jangan berdebat lagi. Itu malah akan menambah ruwet masalah kita. Ayo kita cari lagi. Pasti kita akan menemukan sapi yang kita cari.”

Akhirnya merekapun mendengar kabar, di sebuah kampung nun di lereng gunung ada sapi dengan ciri – ciri yang dicari. Merekapun berjalan menuju kesana.

“ Maaf sapi kami tidak kami jual.” Kata si anak pemilik sapi.

“ Kami sangat memerlukan sapi ini. Tolonglah kami… kami mau membeli berapapun harganya.”

“Baiklah. Pesan ibu saya, tukarlah sapi ini dengan emas sepenuh kulit nya. Kalo kalian setuju, kalian boleh membawanya. Sembelihlah sapi ini dan kulitilah, lalu masukkan emas kalian sepenuh kulitnya.Tak kurang, tak lebih”

“ Emas sebanyak itu ? “ Meskipun berat mereka setuju. Mereka menyembelih sapi tersebut dan menguliliti serta memotong ekornya. Kulit yang sudah terpisah dari dagingnya diisi dengan emas sampai penuh dan menyerahkan kepada si anak pemilik sapi. Kas kampung mereka terkuras habis.

Ada lanjutannya ya.... Ikuti terus.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, kisah yang terdapat dalam surat Al Baqarah. Keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

08 Sep
Balas

Banyak tanya banyak maunya ya Bu...Keren Bu..ditunggu kelanjutannya..Sukses selalu

08 Sep
Balas



search

New Post