Jarak Antara Siang Dan Malam
Katamu siang dan malam hanya sesingkat senja
Kamu dan aku hanya berjarak sekedipan mata
Namun angin jahat menerobos diantara kita
Begitu dingin dan tak kasat mata
Kita bertemu lagi hari ini diantara hujan
Mengira-ngira berapa jarak cinta kita sekarang
Jauh sekali kuukur hingga ke dalam manik matamu yang tajam
Namun hitamnya terlalu pekat hingga tak dapat kutemukan ujungnya
Kita bicara seperti awal mula dulu
Saling menjaga dan menundukkan kata-kata
Setengah bosan berbasa-basi dengan kosa kata baku
Sesekali tersenyum dan menertawakan kehilangan
Katamu kini jarak antara siang dan malam hanya sesingkat fajar
Penanda waktu yang membuat kita dewasa
Di akhir waktu kau menawar hariku dalam satu tarikan nafas
Dampingi aku hingga ujung senjamu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ibu cantik.. Puisi yang indah dan menawan... Salam santun
Terimakasih bunda.
Mantap puisinya bu
Terimakasih
Indah puisinya bunda...sukses selalu. Salam literasi
Terimakasih. Salam literasi :-)