Petrikor
Hujan datang di pagi buta
Kala aku berusaha membuka mata
Petrikor menguar alami mendamaikan sukma
Bagi jiwa yang kemarin temaram di beranda
Dari balik jendela
Ku pandang rintiknya yang romantik
Denting suaranya nyaring senada dengan nadi
Seperti melodi yang menghianati sepi
Ibu menelepon mengingatkan sudah subuh
Ah, rinduku mendadak terpelanting jatuh
Baru kemarin rasanya kusimpan ucapan sampai jumpa
Kini sudah lewat satu hari raya
Lantas anganku menerawang bebas
Ke tepian sungai bersama sekawanan ternak
Di dusun jauh yang disembunyikan gunung kawi
Tempat anak-anak dan orang tua merasa paling diberkahi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar