Puisi Hati
Tantangan Hari Ke-74
#TantanganGurusiana
Puisi hati yang kusuruh pergi untuk kembali belum jua menepi
Entah di mana dia tersangkut atau mungkin sedang berguru pada suatu tempat sebab aku akan menagih hitam putih atas perjalanannya.
Maka berteman waktu aku mengikat detik menjadi menit
Walau berpeluh senyumku tetap kutebar bagai menunggu kekasih hati yang mengurungku dalam rindu.
Angin mengipas gerah agar tak mendekati hati.
Kerudungku berkibar bagai lambaian agar nampak dari kejauhan.
Dan suatu nanti kita akan duduk bersisian bersama mewarnai kata demi kata tentang samudera,
Gunung gunung
Dan awan yang setia menjadi payungnya
Kemudian aku akan malu malu bertanya,adakah kau bertemu dengan dangauku?
Dikaki bukit dengan caping tersangkut di satu tonggaknya.
Aih...😁
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar