Seperti yang dikatakan oleh Yuwono General Manager PT Angkasa Pura (AP) 1 cabang Bandara Juanda, "rencana kenaikan tarif parkir untuk roda dua dari RP. 1.500 menjadi Rp. 3.000 sedangkan roda empat dari Rp. 5.000 menjadi Rp. 6.000."(Detik.com, 24 Feb 2017)

Parkir di Bandara Juanda ini berlaku progresif Rp. 2.000 untuk lima jam pertama. Lima jam ke atas sampai 12 jam Rp. 25.000. Parkir 12 Jam Rp. 55.000. Tarif ini berlaku untuk kendaraan roda 4. Sedangkan untuk parkir motor RP. 3.000. Tidak ada progresif untuk motor menginap, yang berlaku tetap Rp. 25.000.(surabaya.tribunnews.com, 24 Feb 2017). Di portal www.Juandaairport.com Yuwono menambahkan bahwa kenaikan parkir tersebut juga akan diimbangi dengan peningkatan pelayanan yang ada di bandara Juanda. "Parkir tersebut juga sudah terlindungi asuransi, artinya seluruh kendaraan yang hilang akan diganti seratus persen sesuai dengan harga yang berlaku pada saat itu"

Beberapa hal di sini yang perlu dikritisi dalam pemberlakukan tarif parkir baru di Bandara yang merupakan fasilitas transportasi umum. Pertama, tarif parkir baru yang diberlakukan sebaiknya juga disosialisasikan dengan cara di pajang panda pintu masuk parkir. Pada saat pengguna mengambil tiket parkir dia juga tahu tarif parkir yang diberlakukan, sehingga akan mengatur waktu parkirnya. Kedua, perbaikan fasilitas dan layanan parkir. mualai dari petugas parkir yang berjaga di tempat parkir hingga fasilitas parkir yang ada. Seperti yang dialami penulis, kebetulan menggunakan motor, parkiran motor yang becek, tergenang air dan tanpa pelindung dari terik matahari. Hal ini juga perlu pembenahan dan perbaikan fasilitasnya. Ketiga, antara informasi yang diberikan pada media dengan keputusan yang diberlakukan tidak sama. Contoh saja yang penulis alami, parkir motor selama tiga malam terkena parkir progresif motor sesuai yang tertera dalam untuk parkir inap sehingga totalnya mencapai Rp. 78.000. Jika ini dirinci sama dengan tarif parkir motor (Rp. 3.000) ditambah progresif inap (Rp. 25.000/malam). Padahal pada penjelasan di atas tidak ada progresif untuk motor menginap, namun di aturannya diberlakukan progresif. Jika dikalkulasi (Rp. 78.000) sama dengan naik taksi dari bandara ke rumah. Apakah ini artinya dilarang parkir berlama-lama di bandara? ataukah harus gunakan angkutan dari bandara untuk keluar bandara??

Semoga tulisan ini jadi bahan pertimbangan bagi yang ingin parkir inap kendaraan di bandara.