Merdeka Belajar : Menumbuhkan Motivasi Internal Selama tiga hari saya mendapat tugaa untuk atas undangan Kemendikbud sebagai peserta. Undangan kegiatan itu berupa lokakarya dengan teman refleksi kritis kerangka kebijakan kompetensi guru. Untuk keperluan itu, saya harus meninggalkan siswa. Meskipun kepergian itu terkait kepentingan tugas, anak-anak tentu harus tetap dilayani seperti biasa, mereka tetap harus belajar seperti biasa dan anak-anak tidak harus mengalami jamkos (jam kosong). Untuk itu saya perlu mengatur cara agar saya tetap "hadir" dan saya bisa mengontrol aktivitas mereka dari jauh. Strategi yang saya lakukan adalah mengajak perwakilan kelas baik sekretaris untuk berkumpul. Setelah itu, saya jelaskan bahwa saya akan ke Jakarta selama tiga hari. Selama saya pergi sudah ada tugas yakni menambah materi di luar buku paket. Perwakilan siswa diminta membawa HP, lewat HP itu siswa yang ditunjuk melaporkan aktivitas yang mereka lakukan dijam pelajaran. Sehingga pada saat jam pelajaran saya, saya mendapat laporan aktivitas siswa, laporan kebersihan kelas. Resikonya saya memang di tempat lokakarya harus membagi fokus. Tapi alhamdulillah tidak terlalu terganggu. Dari laporan yang saya terima secara umum alhamdulillah berjalan baik,memang tidak dilungkiri ada beberapa siswa yang kurang patuh, lewat WA anak yang tidak patuh diberi teguran. Salah satu ciri merdeka belajar adalah menumbuhkan motivasi internal, anak-anak menyadari pentingnya belajar dan belajar karena harus ada gurunya. Teknologi ternyata memang banyak membantu bila guru bisa memanfaatkannya dengan bijak.