Tepat 7 tahun yang lalu, pelawak srimulat, Sara Djudjuk Djuariah atau lebih dikenal dengan Bu Djudjuk meninggal dunia. Persisnya tanggal 6 Februari 2015.

Ia meninggal dunia pada usia 67 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta karena mengidap kanker.

Sosok bu Djudjuk di Srimulat merupakan tokoh penting karena sang suami, Teguh Slamet Rahardjo ,adalah pendiri dan pemimpin srimulat.

Selayaknya seorang ibu, Djudjuk kala itu banyak mengayomi pelawak-pelawak baru yang mengadu peruntungan melalui group srimulat. Terbukti, setelah srimulat didirikan tahun 1950 di Solo, kelompok Srimulat kemudian mendirikan cabang-cabang seperti di Surabaya, Semarang, Surakarta, dan Jakarta.

Selain itu, srimulat termasuk grup lawak yang cukup lama bertahan meski di tengah perjalanan karier terjadi banyak menghadapi persoalan dan bongkar pasang pemain. Hal inilah yang membuat mereka semakin matang. Jika sebelumnya hanya berpentas di gedung-gedung pertunjukan, setelah munculnya televisi swasta pada akhir 1980-an, masing-masing anggotanya mendadak menjadi selebriti. Grup ini dapat dikatakan merupakan satu-satunya grup lawak Indonesia yang memiliki anggota paling banyak.

Selanjutnya, nama-nama pelawak seperti Mamiek Prakoso, Kadir, Kabul, Gogon, Gepeng, Basuki dan nama-nama lainnya merupakan bukti bahwa srimulat dan bu Djudjuk pernah berjaya di dunia entertainment (hiburan) tanah air. Bahkan, karyanya tidak akan mungkin dilupakan oleh masyarakat Indonesia.

Selamat jalan Bu Djudjuk, film Finding Srimulat adalah film terakhir yang pernah ia perankan. Sebuah karya film drama komedi Indonesia yang dirilis pada 11 April 2013. Film ini disutradarai oleh Charles Gozali dan dibintangi oleh Reza Rahadian dan Rianti Cartwright.