Iwan Kurnianto

Guru Matematika di SMP N 3 Bae Kudus. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

BOLEHKAH PRIA 50 TAHUN LEBIH, MENGAWINI GADIS YG MASIH KULIAH?

Ada suatu momen unik di pengajian sore itu. Tidak biasanya, lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai eksekutif muda itu datang mengikuti. Walaupun hari itu jadwal bisnisnya padat, Ia sempatkan waktu untuk datang.

Namanya Bambang. Selama sesi berlangsung, Ia selalu mencari perhatian ustadz. Rupanya, sedari tadi Ia ingin mengutarakan pertanyaan. Pertanyaan ini sudah lama disimpanya. Dulu, ada hal sangat pribadi ingin dikonsultasikan kepada ustadz. Namun, baru kali ini ada pengajian dengan tema "Menikah di usia senja".

Benar, Bambang adalah seorang eksekutif yang sukses. Ternyata, keseriusanya menekuni bisnis properti telah menghilangkan masa mudanya. Hingga usia 50 tahun belum satupun gadis yang mau dipinangnya. Bukan karena tidak laku, namun banyak gadis yang minder dengan statusnya. Jejaka kaya raya.

Tetapi beda dengan Cinta (bukan nama sebenarnya). Ia ndablek dengan pandangan miring tetangga. Walaupun berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta, ia percaya diri ketika Bambang mendekatinya.

Ternyata, alasan inilah yang membuat Bambang semangat mengikuti pengajian sore itu. Ia membawa rasa penasaran yang begitu besar. Di usianya yang lebih dari 50, membuatnya tak percaya diri ketika akan menikahi Bunga yang usianya baru 17 tahun.

Sampailah pada sesi tanya jawab. Seperti anak kecil saja sore itu, Bambang minta waktu duluan untuk bertanya.

Bambang : "Pak Ustadz, gimana menurut bapak tentang pria 50 tahun mengawini gadis yang masih Kuliah ?

Ustadz : "Rasanya kurang pantas bila melihat lelaki sudah 50 tahun, menikahi gadis Yang Masih Kuliah."

Bambang kaget bukan main. Dia tidak terima. Belum selesai Pak Ustadz dengan jawabanya, Bambang langsung memotong pembicaraan dan menanyakan bertubi-tubi alasan Pak Ustadz. Tak lupa, ia tanyakan dalil mana yang menyebutkan itu. Bambang diam dengan muka penuh emosi setelah salah satu peserta menenangkanya. Setelah agak tenang, Pak Ustadz melanjutkan penjelasanya.

Ustadz : "Mas Bambang, saya lanjutkan jangan dipotong lagi ya?

Bambang : " Iya, Ustadz. Agak cepat saja, Saya penasaran."

Ustadz : " Sabar, saya lanjutkan.

Bambang : " Siap, Ustadz. Apa alasan Pak Ustadz?"

Ustadz : "Alasannya pak ustadz, lihatlah situasinya. Ya setidaknya tunggulah sampai dia pulang kuliah. Bisa repot kalau pas ada mata kuliah, tiba-tiba kau nikahi dia di kelas."

Bambang : "😩😧😡😠😦$#@@@

Ustadz : "😄😁😄😇😇😄😂 . Bercandalah saudaraku. Sepertinya sudah lama engkau melupakan akhirat. Janganlah duniawi saja kaukejar, hingga mencari pendamping hidup saja kau lupakan."

Bambang : "Terimakasih Pak Ustadz. Bila tidak keberatan, sudikah kiranya menjadi saksi di akad nikahku kelak?"

Ustadz : " Dengan senang hati saudaraku."

Demikian tadi cerita apus-apus sore ini. Semoga tidak bermanfaat. Dan bila memang sedikit ada manfaat, ambilah. Bila sama sama sekali tidak berkesan, buanglah seperti angin lalu.

*SENYUM ITU IBADAH*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post