Iwan Sumantri

Seorang Guru matematika di SMP Negeri 3 Cibadak Kab. Sukabumi. Suka menulis di blog Pribadi : http://guruataya2018.blogspot.com (Blog Guru Ataya) ; http://iwan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru dan Siswa Harus Bijak Menggunakan Listrik

Guru dan Siswa Harus Bijak Menggunakan Listrik

Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan kenaikan tarif dasar listrik, tak sedikit kita para guru kaget dengan kenaikan listrik tersebut. Kita selaku tentunya harus mensikapinya dengan bijak. Berikut saya mencoba untuk berbagi tentang penggunaan listrik tersebut. Listrik? Siapa sih yang tak mengenal listrik di era digital dan syarat dengan kemajuan teknologi. Listrik merupakan salah satu energi yang memegang peran penting saat ini. Hampir disemua aktifitas kehidupan masyarakat dinegeri ini, listrik menjadi tulang punggung untuk membantu dan mengaktifkan roda aktititas di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari kehidupan pribadi di rumah sampai aktifitas di luar rumah, listrik selalu mendampingi kita untuk beraktifitas. Kegiatan atau aktifitas apa sih yang tak menggunakan energi listrik di era sekarang ini ? Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi memungkinkan kehidupan manusia menjadi mudan. Keberadaan alat rumah tangga seperti lampu,televisi,kulkas,HP,Komputer dan sebagai selalu menggunakan energi listrik. Disi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi listrik. Dari informasi yang saya dapatkan dari berbagai media, secara umum konsumsi energi di Indonesia menunjukkan peningkatan. Outlook Energi Indonesia 2013 memperkirakan pertumbuhan rata-rata kebutuhan energi sebesar 4,7% per tahun (2011-2030), naik dari dekade sebelumnya yang hanya tumbuh rata-rata 3% per tahun (Indonesia Energy Outlook - BPPT, 2013). Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi oleh suplai yang cukup akan menimbulkan krisis energi. Prediksinya, sekitar tahun 2025 atau paling lambat 2030 Indonesia akan mengalami krisis energi, salah satunya adalah energi listrik. Bahkan gejala awal krisis sudah mulai tampak beberapa tahun belakangan, misalnya pemadaman listrik di berbagai daerah di Indonesia termasuk di daerah saya, kecamatan Cibadak kabupaten Sukabumi. Namun, kemungkinan itu dapat diantisipasi jika kita bisa melakukan gerakan hemat energi listrik secara nasional. Artinya, harus ada kesadaran dari pemerintah, pelaku industri dan masyarakat termasuk guru dan siswa yang dibarengi aksi nyata untuk mengurangi konsumsi energi litrik dan menggunakannya secara efisien dengan cara menghemat energi. Penghematan energi listrik atau konservasi energi listrik adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi listrik. Penghematan energi listrik dapat dicapai dengan penggunaan energi listrik secara efesien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi listrik lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi listrik. Penghematan energi listrik dapat menyebabkan berkurangnya biaya dan membantu dalam upaya melestarikan kelangsungan sumber daya alam agar tetap lestari. Penggunaan listrik di rumah merupakan sebuah kebutuhan yang tak bisa terelakkan. Konsekuensinya, biaya tagihan listrik menjadi salah satu pos pengeluaran teresar setiap bulannya. Di tengah kenaikan BBM yang berimbas kenaikan barang dan kebutuhan lainnya, menghemat pemakaian listrik di rumah adalah hal bijak yang bisa saya terapkan lakukan selaku seorang guru. Pengalaman saya, beberapa hari yang lalu saya terkejut sekali melihat tagihan listrik rumah bulan Pebruari 2015 mencapai angka yang tidak semestinya. Setelah berpikir dan mengevaluasi penggunaan listrik di rumah, saya berkesimpulan ada hal yang salah dalam penggunaan listrik di bulan itu. Kurang bijak dalam menggunakan listrik tentunya. Dari pengalaman pribadi yang saya alami di rumah, saya berpikir mengapa pengalaman dan kejadian sehari-hari yang dialami tidak di sosialisasikan pada anak-anak didik saya di sekolah. Dengan demikian menghemat energi listrik khususnya secara dini bisa di lakukan. Bisa di bayangkan jumlah siswa di sekolah saya adalah 845 siswa, satu hari mereka minimal mematikan 2 lampu sebelum berangkat sekolah (yang tidak digunakan di rumah) yang berdaya 20 watt x 6 jam (rata-rata lama belajar di sekolah) x 845 siswa = 202800 wh. Angka yang fantastis dalam rangka menghemat penggunaan energi listrik. Guru dan Siswa Bijak Menggunakan Listrik, Kenapa Tidak? Ya, inilah upaya saya selaku seorang guru matematika di daerah dalam upaya menghemat energi listrik yang setidaknya bisa menghambat krisis energi di masa mendatang. Bagimana caranya? 1) Jadilah seorang guru yang berprilaku bijak dalam menggunakan listrik di rumah,di sekolah dan ditempat lainnya 2) Selalu mensosialisasikan dan mengajak siswa serta bertindak nyata untuk bijak menggunakan listrik, misalnya dengan cara : Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan lebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlam. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optimal. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon yang ramah lingkungan Mengefisienkan pemakaian energi di kelas ( ruang kelas masing-masing). Memakai jenis pakaian yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara saat di rumah, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan · Menyetrika pakaian sekali sehari akan lebih hemat listrik daripada menyetrika pakaian dalam jumlah yang sama dua kali sehari karena setrika listrik memerlukan energi ekstra untuk pemanasan sebelum dapat digunakan. Energi listrik yang digunakan sebuah seterika listrik untuk menyetrika 6 potong pakaian tidak jauh berbeda dengan energi yang diperlukan untuk menyetrika 12 potong pakaian. Mengetahui cara menggunakan alat listrik secara Hemat Siswa sebaiknya mengetahui cara menggunakan alat listrik secara hemat energi. Contohnya sering membuka kulkas akan mengurangi efisiensi pendinginan di dalam kulkas. Membiarkan jendela terbuka pada ruang ber-AC akan mengurangi efisiensi pendinginan AC. · Siswa diberi tahu jika membeli alat elektronik , pilih alat elektrik dan alat elektronik yang memiliki fitur hemat energy listrik. Produsen alat elektrik dan alat elektronik telah didorong untuk menciptakan produk yang lebih ramah energi. Teknologi hemat energi misalnya diterapkan untuk mematikan secara otomatis TV yang dapat mendeteksi jika tidak ada yang menonton atau mematikan layar komputer atau HP setelah beberapa menit tidak digunakan. · Buka jendela dan gorden di siang hari sebelum berangkat ke sekolah. Membuka jendela dan gorden di siang hari akan memaksimalkan pencahayaan di siang hari sehingga mengurangi kebutuhan listrik untuk menyalakan lampu di siang hari. Membuka jendela juga bermanfaat untuk mengurangi hawa panas di dalam rumah sehingga anda mungkin tidak memerlukan pendingin udara atau kipas angin. · Gunakan tangki penampung air. Pompa air sebaiknya tidak sering dinyalakan karena setiap kali menyalakan pompa air, diperlukan daya listrik awal yang lebih besar daripada daya listrik yang diperlukan pada operasi stabil. Jika anda menggunakan tangki penampung air, anda mungkin hanya perlu menyalakan pompa air sekali sekali untuk mengisi tangki air yang bisa digunakan seharian. 3) Mensosialisasikan dan Mengajak Untuk beralih Ke Listrik Pra Bayar (Listrik Pintar). Siswa diajak untuk belajar dan mengetahui beberapa keuntungan dari Listrik PraBayar (Listrik Pintar) : · Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik. Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari dan setiap saat. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya. · Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja. Dengan nilai Pulsa Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000,0 s.d. Rp 1.000.000,- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih terkontrol dalam mengatur anggaran belanja keluarga). · Tidak akan terkena biaya keterlambatan Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik. · Privasi lebih terjaga Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan menggunakan Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter). · Jaringan luas pembelian listrik isi ulang Saat ini pembelian Pulsa Listrik (voucher) Pintar sudah bisa didapatkan di lebih dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket pembayaran listrik online. · Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa (kos). Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan karena pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penyewa. (sumber webnya PLN ) 4) Belajar dan melakukan penelitian sederhana cara menghemat energi listrik dan menciptkan energi alternatif dalam kelompok belajar ilmiah. 5) Mengefektifk dan mengoptimalkan hasil pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang ada disekolah. Demikian upaya bijak seorang guru dan siswa untuk menghemat energi listrik. Bisa dibayangkan jika semua guru dan siswa di negeri ini melakukan hal tersebut. Terakhir, saya meminjam kata bijak William Hard : “ Guru Yang Biasa Memberi Tahu, Guru Yang Baik Menjelaskan, Guru Yang Hebat Menginpirasi “ Semoga upaya upaya bijak menghemat energy listrik ini memberikan kontribusi yang optimal dalam rangka gerakan nasional dalam mengantisipasi dan menghemat energi di negeri ini, karena sekolahlah ujung tombak untuk masyarakat agar peduli pada lingkungannya, dan guru adalah tauladannya.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Opininya lengkap Pak Iwan. Jadi pembelajaran untuk siswa dan guru juga.

06 May
Balas

Makasih Pak Yudha atas apresiasinya ! semoga bermanfaat !!

07 May

Siip. Hebat kang

07 May
Balas

Makasih Pak Sairan Atas apresiasinya

10 May

Siip. Hebat kang

07 May
Balas

Hebat kang...

07 May
Balas

Hebat kang...

07 May
Balas

Hebat kang...

07 May
Balas

Hebat kang...

07 May
Balas

Makasih Pak Pepen atas apresiasinya !

10 May



search

New Post