Pertemuan  Nyata

Akhirnya pertemuan itu benar-benar terjadi. Kami untuk mengadakan pertemuan ini sebenarnya sudah direncanakan seminggu sebelum 

nya. 

Kami berjumlah selusin ternyata yang bisa hadir hanya delapan orang. Padahal rencana awal sepuluh orang sudah siap berkopi darat di sebuah rumah makan bernama Terrace.  Rumah makan ini ternyata tempatnya unik,  menarik,  artistik dan estetis. . Tetapi sungguh aku sendiri baru tahu ada rumah makan lesehan di sini.  

Tempat ini sebenarnya merupakan rumah tinggal lalu disulap menjadi tempat kuliner yang mengasyikkan. Rumah makan ini terdiri atas tiga lantai.  Untuk acara arisan atau  bahkan seminar bisa dilakukan di sini.  

Sambil menunggu semua teman yang datang untuk hadir, kami masing-masing memesan makanan. Tujuannya agar ketika makanan sudah tersedia kami bisa langsung makan.  Aku pribadi pesan es cincau dan bakso.  Jujur aku ditawari makan nasi belum terlalu kepengen  karena tadi sebelum berangkat ke sini aku sempat makan nasi. 

Satu persatu teman mulai datang hingga akhirnya kami berjumlah delapan orang. Acara pun akhirnya dimulai dengan sedikit sambutan. Kemudian acara perpisahan dengan pemberian kado kepada guru kami karena beliau akan mutasi. 

Kami bersepakat untuk memberikan kado berupa logam mulia dengan berat 2 gram. Semoga hadiah yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat.  Terima kasih kepada teman-teman juga terima kasih kepada ibu guru. Semoga kebersamaan kita selama ini menjadi mendapatkan ridho dari Allah SWT. Dan semoga persahabatan kita tetap kokoh hingga akhir  menuju jannah-Nya.  

Nasehat dan  petuah dari ibu guru tetap kami butuhkan. Kami pasti akan selalu mengingat nasihat yang pernah disampaikan ibu. Kami pasti akan selalu mengingat canda tawa yang pernah terjadi di antara kita teman-temanku. dawn saya pasti akan ingat dan  dan selalu mendoakan  kita semua. Semoga kita tetap sehat selalu amin.

Jakarta, 19 September 2021