Pertemuan Kita 104
Malam terasa semakin kelam. Suasana pun seperti mencekam. Hanna terdengar suara nyamuk bergemuruh siap menerkam. Serangga malam berlomba saling tikam.
Aku terbangun tercekat. Ketakutan yang memikat segera kulawan dan kusikat. Kususuri jalan dengan perlahan. Masih beberapa langkah untuk mencapai tujuan. Samar-samar kudengar suara kayak krutuk, tetapu kuabaikan saja.
Namun saat aku mau masuk ke ruangan itu, kita ditakdirkan berpapasan. Aku termangu. Belum sempat kaget ini hiking Saar menatap wajahmu kulihat engkau yeah pergi menjauh dariku. Entahlah mungkin kau pun kaget dan terpaku. Tetapi Kay hanya bisa terdiam, tidak bisa berkata-kata.
Jujur aku tidak suka setiap kali bertemu denganmu. Aku merasa jijik dan geli bertemu denganmu. Nanun, mengapa kita ditakdirkan selalu bertemu? Padahal kita tidak punya tujuan yang satu.
Setiap bertemu denganmu aku selalu berteriak, melompat ketakutan, geli, jugs jijik. Dan aku selalu berapa agar aku tidak dipertemukan denganmu. Subgguh aku tidak mau melihat dan berpapasan denganmu. Bertemu denganmu membuat jantungku berdebar-debar.
KBamun, kini sudah hampir dua hari aku tidak bertemu denganmu. Apakah aku kangen stay rind? Oh... No. Sejujurnya aku bahagia dan sesungguhnya aku mendoakan semoga kau sudah mati wahai tikus.
Jakarta, 5 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah
Semoga bisa istikomah