Halaman sekolah sudah mulai sunyi. Hanya terlihat beberapa orang siswa yang masih mondar-mandir di depan kelasnya. Membersihkan sisa-sisa tempias hujan tadi malam mungkin. Bu Lisa memburu langkahnya ke arah kelas paling ujung. Jam pertama pagi ini disambut oleh gerimis yang cukup panjang sejak subuhh tadi. Yang akhirnya sedikit melenakan Bu Lisa  hingga harus terlambat tiba di sekolah. Dari jauh terlihat kelas itu juga sudah sepi. Bu Lisa sedikit bernafas lega, anak-anak tidak keluyuran di luar meski ibu gurunya belum datang.

Tiba di depan kelas, pintu tertutup rapat. Tidak terdengar jeritan apapunn dari dalam. Tidak juga ada tanda-tanda orang berada di dalam. Apalagi Bu Lisa melihat koridor kelas sudah kinclong, seakan tidak percaya dengan pemandangan ini. Sepertinya anak-anak sudah mengepel tanpa instruksi. Sebagai wali kelas Bu Lisa sedikit bangga atas kemajuan sikap murid-muridnya yang selama ini terkenal kelas yang paling badung dimata guru-guru. Curiga menghantui pikiran Bu Lisa. Pasti ada sesuatu di dalam sana.

Memasuki ruangan kelas, murid-murid sudah duduk rapi. Tanda tanya masih bergelayut dikepala Bu Lisa. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas tetapi tidak ada yang aneh. Semuanya biasa saja seperti hari-hari kemarin. Sebelum Bu Lisa mengucapkn salam, tetiba semua murid berdiri dan bertepuk tangan sambil menyanyikan sebuah lagu yang cukup familiar di telinga semua orang “Panjang umurnya ... ”