Iyus Yusandi

Guru SMAN 18 Garut...

Selengkapnya
Navigasi Web
GENERASI MILENIAL YANG CINTA BUDAYA di MPLS 2019/2020 SMAN 18 GARUT

GENERASI MILENIAL YANG CINTA BUDAYA di MPLS 2019/2020 SMAN 18 GARUT

Pedoman Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik Baru tahun 2019/2020 masih mengacu pada permendikbud nomor 18 tahun 2016. Sambil menunggu peraturan atau Juknis MPLS yang baru, sebaiknya satuan pendidikan mempelajari tentang kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah. MPLS merupakan nama baru dari masa orientasi siswa baru atau (MOS).

Sedangkan tujuannya adalah untuk mengenalkan lingkungan sekolah baik sarana maupun prasarana yang ada di sekolah tersebut. Selain itu, dengan adanya masa pengenalan lingkungan sekolah peserta didik dapat mengenal teman baru juga tenaga pendidik yang mengajar. Semoga dipahami

Berapa lama kegiatan MPLS? menurut permendikbudnya lama masa pengenalan lingkungan sekolah hanya 3 (hari) itupun paling lama. Sedangkan mengenai waktu pelaksanaannya bisa 3 hari sebelum masuk awal tahun pelajaran baru 2019/2020.

SMA Negeri 18 Garut menyelenggarakan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) selama 3 hari. Kegiatan Pembukaan MPLS dilaksanakan pada hari Senin 15 Juli 2019. Pembukaan dilaksanakan oleh Kepala Sekolaah SMAN 18 Garut ditandai dengan penyematan tanda peserta dan pelepasan balon ke udara. .

Lalu apa saja kegiatan MPLS yang dilaksanakan Satuan pendidikan?

Sejak upaca pembukaan kegiatan MPLS oleh Kepala Sekolah SMAN 18 Garut, peserta didik baru dibimbing oleh para Inlok (aktivis OSIS yang ditunjuk) memasuki ruangan di gugus masing-masing. Peserta didik baru terbagi menjadi 6 gugus, masing-masing gugus dihuni kurang lebih 2 rombongan belajar. Para peserta didik baru dibimbing oleh Inloknya dan diberi materi MPLS oleh para pendidik yang ditunjuk sesuai dengan jadwal di masing-masing gugus.

Materi yang disampaikan di gugus masing-masing terdiri dari:

1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi tentang Membangun Peserta Didik yang Berkarakter dengan pemateri: Usep Saepuloh, S.Pd.; Drs. Engkus Kustiawan, MM.; dan Wawan, S.Pd., MM.

2. Sekolah Rumah Kedua sebagai Sekolah Rumah Ramah Anak dengan pemateri: Dra. Euis Kartinah, MM.; H. Aam Suparman, M.Pd.; Eli Rahmawati, S.Pd.

3. Pendidikan Karakter dengan pemateri: H. Maman Sulaeman, M.Pd.; Drs. Kurnaedi, MM.; Yudi Syarif H., S.Pd.

4. Pengenalan Kurikulum dengan pemateri Drs. Ojat Rojat, M.Pd.; Deden Wahyudin D., M.Pd.; Drs. Suhendar, M.Pd.

5. Keluarga Sadar Hukum dengan pemateri Ceceng Mahmud A., S.Ag., M.Pd.I; Rini Gustini, S.Pd.; Hana Susianah, S.Pd.

6. Tata Tertib dan Budaya Sekolah dengan pemateri: Drs. Ocong, MM.; Taufik Hardiman, S.Pd.; Dra. Ismi Wiwahari, M.Pd.

7. Budaya Literasi dengan pemateri: Yoyoh, M.Pd.; Drs. Iyus Yusandi, M.Pd.; Mustopa, S.Pd.

8. Pengenalan Kegiatan Ekstrakurikuler dengan pemateri: Jeje Zaenudin, S.Ag.; Asep Yuli Suryana, S.Pd., M.Pd.; Santi Susanti, S.Pd.

9. Pengenalan Lingkungan Sekolah dengan pemateri: Dewi Suciati, A.Ant.; Dikdik Purmawan, S.Pd.; Dede Nurhayati, S.Pd.

SUSUNAN ACA RA MPLS 2019

Setiap pagi para peserta didik baru melakukan kegiatan apel pagi, dilanjutkan dengan penjelasan Materi 1, 2, dan 3 dari masing-masing pemateri. Istirahat pukul 12.00 para peserta didik shalat berjamaah di Mesjid Utsman bin Affan yang berada di lingkungan sekolah. Peserta didik baru pun melakukan evaluasi di penghujung kegiatan hari itu dan ditutup dengan Apel Sore.kegiatan tersebut berlangsung selama 3 masing-masing pemateri hari sejak Senin tanggal 15 Juli s.d 17 Juli 2019.

Pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2019 para peserta didik baru menyaksikan atraksi-atraksi dari masing-masing Ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 18 Garut.

Pada hari Jum’at tanggal 19 Juli 2019 para peserta didik baru mengikuti Pentas Seni dan atraksi permainan lokal berupa “Kaulinan Barudak Baheula”. Kaulinan Barudak itu terdiri dari gelas sodor, oray-orayan, engrang, boiboian, dan sonlah.

1. Gelas Sodor atau Gobak Sodor (Hadang) salah satu permainan yang dilakukan 2 kelompok. Kelompok jaga (menghadang) tim lawan melewati garis mulai dari start sampai finish. Masing-masing kelompok 5 orang. Kelompok yang tidak dapat menjaga tim lawan melewati garis sampai finish akan menjadi kelompok yang kalah. Masing-masing kelompok bergantian peran menjadi kelompok penghadang (menjaga tim lawannya melewati garis.

2. Oray-orayan (Ular-ularan) adalah permainan yang riang dengan memadukan unsur gerak dan suara. Permainan ini dilakukan oleh banyak orang. Dua orang anak saling berpegangan tangan membentuk gerbang. Pemain lain berbaris beruntun sambil memegang pundak kawan di depannya. Yang paing depan disebut hulu, dan yang paling belakang disebut buntut. Setiap pemain mengikuti langkah si Hulu sambil bernyanyi. Kelompok orang beruntun tadi maju melewati gerbang. Gerbang suatu waktu akan menutup dan menangkap salah seorang dari kelomppk yang melewatinya. Saat menangkap orang tersebut, gerbang bertanya akan memilih bulan, atau bintang (iini dirahasiakan dari pemain lain.

Syair yang dinyanyikan:

Oray orayan, luar léor mapay sawah, Entong ka sawah, Paréna keur sedeng beukah.

Orang-orayan Luar-léor mapay kebon Entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon.

Mending gé ka leuwi, di leuwi loba nu mandi Saha anu mandi Anu mandina pandeuri.

Oray-orayan Oray naon? Oray Bungka Bungka naon? bungka laut Laut naon? Laut dipa Dipa naon? Dipandeuri riririri … Jleepp (bulan dan bintang menangkap mangsanya)

3. Egrang atau engrang adalah permainan sekaligus olahraga. Engrang adalah tongkat panjang dari bambu dan pemain berdiri di atasnya, kemudian berjalan dalam jarak dan aktu tertentu. Permainan ini unik dan menguras tenaga, butuh keseimbangan tubuh. Perminan ini berkembang tahun 2900-an .

4. Boiboian biasanya menggunakan bola kasti atau kertas yang dibentuk menyerupai bola dan pecahan genteng kecil (9-15 buah), permainan ini dimainkan oleh dua tim. Cara memainkan permainan boy-boyan, pertama genteng-genteng kecil ditumpuk keatas, satu tim berperan sebagai pelempar (A) dan satu tim sebagai penjaga (B).

Satu persatu pemain dari tim A mengarahkan bola dari jarak yang telah disepakati untuk merumpuhkan tumpukan genteng.

Bila pemain tim A berhasil meruntuhkan genteng tadi, maka tim penjaga harus mengejar dan mengarahkan bola ke badan salah seorang pemain dari tim A.

Sedangkan tugas dari semua pemain tim pelempar adalah berlari menghindari kejaran bola dan mengatur strategi untuk kembali menumpukan genteng yang runtuh tadi.

Bila genteng berhasil disusun, biasanya pemain yang berhasil menyusun genteng akan berteriak “BOOY” dan skor 1-0 untuk tim pelempar. Kemudian permainan dilanjutkan seperti awal.

Permainan tradisional boy-boyan bermanfaat untuk melatih kerjasama tim, kecepatan dan kelincahan.

5. Sonlah, permainan sonlah merupakan permainan yang menuntut koordinasi motorik kasar bagi setiap pemainnya. Permainan ini memiliki bentuk dasar yaitu sonlah biasa, sonlah jeruk, dan sonlah eser. Hal ini sangat cocok dilakukan dalam upaya meningkatkan perkembangan kemampuan fisik/motorik (terutama motorik kasar). Permainan ini biasanya dilakukan di luar ruangan atau area terbuka yang cukup luas seperti halaman atau lapangan. Jumlah pemain biasanya 4 orang atau lebih (genap). Alat yang dibutuhkan dalam permainan ini yaitu potongan genting.

Adapun proedur permainan sonlah adalah sebagai berikut:

1) Anak-anak menentukan pasangan masing-masing, biasanya dilakukan dengan cara hompimpa. Anak-anak yang akan mengikuti permainan ini membentuk formasi melingkar, kemudian dapat menggunakan tangan kanan mereka, anak-anak terebut menggerakkan tangan mereka untuk memposisikan telapak tangannya secara telungkup atau telentang. Anak yang posisi tangannya sama dengan dengan jumlah yang dikehendaki, misalnya 2 (dua) orang maka dialah yang akan menjadi kelompok bermain.

2) Pada saat kelompok telah diketahui, maka langkah selanjutnyaadalah menentukan siapa yang akan bermain terlebih dahulu. Masing-masing kelompok suit dengan guntin, kertas, atau batu,

3) Permainan sonlah dimulai dengan cara: genting dilempar, harus memasuki kotak yang telah disediakan. Secara bergantian anak-anak memainkan dari satu kotak ke kotak berikutnya. Demikian seterusnya sampai semua kotak terlalui dan mereka yang selesai terlebih dahulu akan keluar sebagai pemenangnya.

Permainan-permainan tradisional di atas dilakukan berkenaan dengan pendidikan karakter. Anak-anak muda zaman sekarang lebih mengenal gadget atau mainan yang terbuat dari plastik yang di Impor ke Indonesia dibandingkan dengan permainan tradisional Indonesia. Mungkin ada beberapa anak-anak yang tidak tahu apa itu permainan Egrang, Gasing, Petak Umpet, dan sebagainya. Permainan tradisional seperti ini sudah mulai masuk museum dan lembaga-lembaga penelitian atau budidaya yang bisa diteliti untuk kepentingan sejarah dan budaya. Bagi yang ingin melihat permainan ini, mungkin hanya bisa menemuinya di daerah tertentu saja dan pada waktu tertentu. Bahkan, sudah banyak acara-acara seminar yang menampilkan permainan Egrang atau permainan tradisional lainnya. Permainan atau olahraga tradisional harus tetap dipertahankan, karena dia merupakan bagian dari sejarah dan olahraga di kearifan lokal. Jangan sampai permainan dan olahraga tradisional kita menjadi punah termakan zaman.

Guna memperlancar serta menunjang tercapainya tujuan dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2019/2020 ini, kami membentuk susunan kepanitiaan yang terdiri dari :

Pelindung : Dr. Sofyan Hidayat, M.Pd. (Kepala SMA Negeri 18 Garut)

Guru : Usep Saepulloh, S.Pd.

: Dikdik Purmawan, M.Pd

: Jeje Zaenudin, S.Ag.

: Ahmad Sutarjo, A.Md

Peserta didik ( OSIS, MPK )

Ketua Panitia : M. Hayat Hudayana

Wakil Ketua Panitia : Tri Dara Indah Djunaedi

Sekretaris : Ramdani Herdiana

Wakil Sekretaris : Sri Rezeki Septiani

Bendahara : Siti Nur Apipah

DIVISI ACARA

DIVISI HUMAS

DIVISI PERALATAN

Salsabila H, M. Exsel, Saina Sianbina, Imas Siti N, Salma Nurilma, Ranti Awaliyah A, Salwa Kenanga, Della, Albyan, Amelda

Ayu N, Mutiara C O, Najiatul Hamidah, Linda Siti R, Isti Nuraeni, Gita Tiara A

Shafwa Nursabila, M. Nasir A, Viana Nurul K, Salma Nuramalia, Dina Vania, Sahlan, Salwa KaylaHusna

DIVISI KEAMANAN

DIVISI PUBDEKDOK

Asep Rifky, Nazma Hinda A, Dede Herlina, Anissa Rahma, Dwiyanti, Tiara Nurlatipah E

Fikri Purwana S, Murni L.S, Wini Lusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post