Iyus Yusandi

Guru SMAN 18 Garut...

Selengkapnya
Navigasi Web

PPI Presiden Penyair Indonesia Bersama Penyair Perempuan Indonesia Pulang Kampung ke Garut

Sabtu, 7 Maret 2020 Padepokan Sobarnas Martawijaya di Desa Langensari Tarogong Kaler kabupaten Garut dihuni sejumlah penyair Indonesia.

Apa yang diakukan PPI?

Presiden Penyair Indonesia, dalam kegiatan ini mengajak menggali tradisi untuk melahirkan puisi. Hal ini sejalan dengan gagasan PPI, Penyair Perempuan Indonesia dalam rangka pulang ke kampung.

Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calsum Bachri mengatakan 'Penyair menulis bukan di atas kertas kosong, bukan dari sesuatu yang kosong, tapi sudah ada yang mau ditulis, yakni alam. Membaca alam, menyelami lalu menulisnya. Membaca dan mempelejarai tradisi lalu menulisnya. Ini yang dilakukan oleh PPI, tunak dengan tradisi sangat luar biasa. Teruskan dan harus fokus. Kegiatan ini juga sebagai upaya merawat tradisi. Dalam hal menulis inilah diperlukan kreatifitas tinggi agar yang ditulis betul-betul sampai kepada isi.''.

Kunni Masrohanti, yang Ketua Penyair Perempuan Indonesia mengatakan bahwa ''Karena anggota PPI tersebar di banyak provinsi di Indonesia, tentu perlu kajian yang dalam untuk mengetahui salah satu tradisi yang ada di suatu daerah. Pulang ke kampung tradisi, artinya, pulang ke banyak kampung yang semua kampung adalah kampung kami, kampung Indonesia. Dari hasil kunjungan, dilakukan kajian sebagai bahan tulisan untuk menulis puisi. Nanti puisinya kita terbitkan dalam antologi bersama.''

Hal senada juga disampaikan Deri Hudaya, penyair dan Dosen UNIGA yang juga pengarang puisi Sunda serta menerjemahkan karya Sunda ke dalam Bahasa Indonesia. ''Ya, bicara perempuan memang bicara tradisi, begitu juga sebaliknya. Tapi soal karya harus dari tradisi, tidak bisa dipaksakan,'' katanya pula.

Pulang ke Kampung Tradisi Upaya Merawat Tradisi

Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, Acep Zamzam Nur Kunni Masrohanti dan Deri Hudaya, Sabtu 7 Maret 2020 bicara tentang puisi dan tradisi. Kegiatan yang dilaksanakan di

Padepokan Sobarnas, Garut, Jawa Barat ini merupakan rangkaian kegiatan Pulang ke Kampung Tradisi yang digagas Penyair Perempuan Indonesia (PPI) selama dua hari, 7-8 Maret. Ratusan peserta dari mahasiswa, komunitas, guru dan umum mengikuti diskusi dengan sangat antusias. Apalagi diwarnai dengan pembacaan puisi oleh Sutardji yang menggelegar, musikaliasai puisi oleh Posstheatron dan nyanyi puisi dengan ukulele oleh Teh Uke, serta pembacaan puisi oleh beberapa peserta lainnya.

Di antara sejumlah anggota Penyair Perempuan Indonesia, ada seorang dari Cintawana Tasikmalaya.

Dede Rostiana SP.d MPd. namanya. Dede Rostiana lahir di Tasikmalaya pada tanggal 16 Pebruari 1972. Pengajar Bahasa Inggris di SMP Pesantren Cintawana. Peserta program Training teachers Adelaide-South Australia sebagai perwakilan Tasikmalaya – Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan 2015. PDede Rostiana seorang pembimbing dalam workshop kepenulisan Haikuku, Pangandaran tahun 2018.

Penulis selain aktif di Komunitas Media sosial juga aktif menulis dan tulisannya termuat di surat kabar dan majalah yaitu Pikiran Rakyat, Galamedia, Pos Bali, Kabar Priangan, Siap Belajar, Tabloid Rengganis, Majalah Mangle, Majalah Guneman dan Majalah Sunda Midang. Tergabung dalam : 47 Buku Antologi Carpon Berbahasa Sunda : Tatu (SituSeni 2019)

Bersama baik berupa Puisi, Cerpen, Cernak, Fiksimini dan artikel. Tiga Buku Tunggal yaitu Antologi Puisi : Merindu Bulan (Media Guru 2017), Sunrise di Matamu (SituSeni 2017)

selesai acara diskusi Budaya, para penyair berkolaborasi dalam kegiatan makan bersama, dengan sajian nasi liwet. selepas Magrib pun PPI berangkat ke Rumah Bambu di Kampung Cimurah Karangpawitan Garut, sekedar istirahat dan tidur di sekitar pesawahan yang berhias suasana adem. Malam pun larut. Kegiatan Kampung Tradisi, Menggali Tradisi, dan Melahirkan Puisi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post