Idul Fitri BASA BASI
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Lailaha illallahu Akbar Allahu Akbar Walillahi ilham
Lantunan suci merdu tasbih, tahmid dan tahlil terdengar di seantero negeri ini . Tanda hari kemenangan telah datang.
Hari kemenangan untuk mereka yang telah peluh berjuang. Melawan hawa nafsu dan godaan syetan selama sebulan lamanya.
Hari kemenangan untuk mereka yang rela melawan ego pribadi untuk kepentingan sosial. Melawan dorongan hasrat untuk selalu memperkaya diri.
Hari kemenangan bagi mereka yang terus berjuang digarda terdepan penanganan corona, menahan pedihnya rindu untuk bertemu dengan keluarga.
Gelak tawa, senyum bahagia, tangis haru bercampur larut menjadi satu di moment Idul Fitri ini.
Tak lengkap rasanya, melewatkan moment sekali setahun ini tanpa silaturahmi, saling mengunjungi sanak saudara, tetangga, rekan kerja, melepas kenangan dalam cerita, melepas haru dalam derai air mata.
Semua senang semua menang. Pokoknya semua hanya ada kata. BAHAGIA.
Sampai kemudian negara api menyerang.
Bukan dengan tombak, senapan, atau dentuman boom menakutkan.
"Kapan punya anak?"
"Kapan wisuda?"
"Kapan nikah?"
Dan beberapa pertanyaan basa basi yang memang basi yang entah dari mana asal muasalnya.
Tak ada jawaban, hanya tampang seolah ceria, dan senyum kecil di ujung bibir penuh kepalsuan.
Sekilas pertanyaan ini biasa saja,
Tentu berbeda, jika dialamatkan kepada mereka yang sudah bertahun bersujud meminta doa diberi momongan.
Tentu berbeda, jika dialamatkan kepada mereka yang masih berjuang mengejar goresan tinta tanda tangan penguji
Tentu berbeda, jika dialamatkan pada mereka yang telah sekian lama menunggu jodoh pilihan ilahi.
Kita semua senang tapi plissss jangan senang diatas penderitaan orang lain.
Memang terasa lebay dan berlebihan untuk kalian yang tak merasakan.
Kalau ini adalah bukti kepedulianmu, cukup kirimkan doa suci nan ikhlas pada ilahi.
Tulisan ini hanyalah refleksi dan muhasabah diri untukku, untukmu dan untuk kalian saudaraku
"Sampai kapan pun pedihnya sakit gigi tak akan mampu dipahami oleh mereka yang belum merasakannya"
Karena-mu Idul Fitriku mencekam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, pak. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir matin.
Hehehe.. Makasih banyak pak...
mantab
Makasih banyak ibu sri ambarwati atas supportnya
Salam kenal dari saya, saya pernah merasa apa yg dirasa anda saat ini, pertanyaan yg t nyaman di telinga. Obatnya 1, yaitu buktikan! Sambil berdoa dan terus berusaha, hasilnya pasrahkan diri padaNya. Sabar adalah kuncinya. Selamat mencoba semoga berhasil !
Makasih banyak mba rina atas nasehatnya.. Berkah mba
Mantap bu, Saya mengucapkan selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan bathin.
Makasih banyak ibu santhy.. Dengan ucapan yang sama, semoga diterima ilahi rabbi
Mantap. taqaballahu Minna wa minkum
Makasih banyak bu emly
Mantab,pak. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Salam
Sama sama ibu.. Mohon maaf lahir dan bathin
Perfecto benar sekali pak. Pertanyaan yang mudah di ucapkan tapi sukar untuk dijawab bagi mereka yang sudah melakukan segalanya demi menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Org seperti itu cukup di senyumin dan mohon doanya saja pak.
Hehehehe... Siaaaap ibu rosmalinda... Makasih banyak atas nasehatnya.. Dan terus berkarya
Harus berbuat yang terbaik, hanya do'a lah yg bisa di lakukan oleh semua orang
Makasih banyak bu ruslina