08.04.

RSUD. Massenrempulu Enrekang. Berbaring dibawah temaram lampu. Menatap layar hp disertai kebingungan harus menulis apa.

Dua hari terakhirku tak seperti biasanya, desakan untuk membuat tulisan terus bergejolak padahal tak ada paksaan tak ada keharusan.

Tiga judul terus terngiang, berputar dalam pikiranku tapi entah mengapa, susah tuk merangkai kata. Membentuk satu kesatuan kalimat yang nantinya akan jadi paragraf berharap bisa jadi bacaan

Empat buku telah kulahap, tapi kebingungan masih saja betah mendekam.

Lima hari bukan waktu yang lama untukku, menunggu di tengah ketidakpastian kapan bapak akan keluar dari rumah sakit.

Enam siang ke depan, diri ini HARUS melangkahi gerbang sekolah dengan senyum hampa tanpa makna.

Tujuh hari ini tanggal dua puluh tujuh, tepat tanggal lahirku dan tanggal lahir anakku sayangnya angka dua tak membersamai.

Delapan, sembilan, dan sepuluh tiga deret bilangan angka terakhir yang darinya semua angka dapat terbentuk. Mereka kecil tapi tanpanya tak ada yang besar.