Tahun 2019 telah menjadi tahun yang dengan tidak mudah dilalui. Banyak masalah perekonomian di Indonesia bahkan dunia internasional mulai dari menurunnya nilai tukar rupiah, masalah fiskal, rendahnya pendapatan negara dari ekspor, perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, serta kisruh politik-populis yang turut serta menjadi batu sandungan yang cukup berarti di perekonomian Indonesia.

Tantangan-tantangan yang ada tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh pemerintah Indonesia di tahun 2019 khususnya di era kepemimpianan Jokowi. Selain itu, tahun 2019 akan menjadi tahun politik yang sangat menentukan kondisi perekonomian Indonesia lima tahun kedepan.

Dalam data yang diambil dalam edisi terbaru World Economic Outlook IMF mengatakan meningkatnya ketidakpastian perdagangan disebut sebagai factor pendorong untuk “pertumbuhan global yang lamban” yang menggambarkan keadaan ekonomi dunia.

Tetapi bagaimana ketidakpastian perdagangan diukur? Bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu? Apakah perubahan dalam ketidakpastian perdagangan terbatas pada negara dan wilayah tertentu di dunia? Ukuran baru ketidakpastian perdagangan menemukan bahwa dengan ukuran ketidakpastian ini melonjak, dan tidak hanya di Amerika Serikat dan Cina, di mana ketegangan perdagangan tertinggi, tetapi juga di banyak negara lain.

Bagaimana proses pembangunan ekonomi dunia ?

Dalam indeks yang diberikan oleh IMF sebagai organisasi terbesar dalam masalah keuangan menetapkan membangun indeks Ketidakpastian Perdagangan Dunia untuk 143 negara mulai tahun 1996. Sejauh ini, tidak banyak yang dilakukan oleh pemerintah tapi ini merupakan upaya pertama untuk menciptakan indeks ketidakpastian perdagangan untuk sejumlah besar negara maju dan berkembang. Langkah-langkah ketidakpastian perdagangan saat ini berfokus pada Amerika Serikat (komponen perdagangan indeks Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi oleh Scott Baker, Nicholas Bloom, dan Steven Davis), atau pada ekonomi global secara keseluruhan (indeks BlackRock), atau pada setengah 44 negara (indeks oleh Sandile Hlatshwayo).

"Secara global, indeks ketidakpastian kebijakan perdagangan meningkat tajam, telah stabil pada level rendah selama sekitar 20 tahun."

Indeks baru yang dilansirkan oleh IMF didasarkan pada laporan negara Economist Intelligence Unit (EIU). Laporan-laporan ini mengikuti proses dan struktur standar, yang membantu mengurangi kekhawatiran tentang keakuratan, bias ideologis, dan konsistensi. Selain itu, sumber tunggal yang sangat terkemuka ini memiliki fokus topikal khusus untuk peliputan — perkembangan ekonomi dan politik. Faktor-faktor ini membuat indeks kami dapat dibandingkan di berbagai negara.

Untuk membangun indeks, IMF mencatat dan menghitung berapa kali "ketidakpastian" disebutkan dalam laporan di dekat kata yang terkait dengan perdagangan. Secara khusus, untuk setiap negara dan kuartal, tidak dipungkiri juga mencari laporan EIU untuk kata-kata "tidak pasti," "ketidakpastian," dan "ketidakpastian" muncul di dekat kata-kata berikut: proteksionisme, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, tarif, perdagangan, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pengembangan, dan Organisasi Perdagangan Dunia. Agar indeks WTU dapat dibandingkan di berbagai negara, data dari IMF menskalakan penghitungan mentah dengan jumlah total kata dalam setiap laporan. Peningkatan indeks menunjukkan bahwa ketidakpastian perdagangan meningkat, dan sebaliknya.

Ketidakpastian perdagangan global meningkat

Secara global, indeks ketidakpastian kebijakan perdagangan meningkat tajam, telah stabil pada level rendah selama sekitar 20 tahun.

Indeks menunjukkan peningkatan ketidakpastian mulai sekitar kuartal ketiga 2018, bertepatan dengan serangkaian kenaikan tarif yang dipublikasikan oleh Amerika Serikat dan Cina. Kemudian menurun pada kuartal keempat tahun 2018 karena pejabat AS dan Cina mengumumkan kesepakatan untuk menghentikan kenaikan tarif pada pertemuan G-20 pada bulan Desember di Buenos Aires. Ini secara signifikan melonjak lagi pada kuartal pertama tahun 2019 setelah ekspansi besar-besaran tarif impor Amerika dari Tiongkok pada 1 Maret.

Dalam data yang diambil dalam IMF juga menemukan bahwa peningkatan dalam ketidakpastian menunjukkan penurunan output yang signifikan. Berdasarkan perkiraannya, peningkatan ketidakpastian perdagangan yang diamati pada kuartal pertama 2019 bisa cukup untuk mengurangi pertumbuhan global hingga 0,75 poin persentase pada 2019.

Ketidakpastian perdagangan yang meningkat di luar AS, Cina

Ketidakpastian perdagangan telah meningkat tidak hanya di Amerika Serikat dan Cina tetapi juga di banyak negara di dunia.

Tingkat ketidakpastian perdagangan yang tinggi telah dicatat di mitra dagang utama AS seperti Kanada, Meksiko, Jepang, dan ekonomi Eropa yang besar, dan di banyak negara lain yang secara geografis dekat dengan Amerika Serikat dan Cina.

Akan tetapi, tingkat ketidakpastian perdagangan sangat bervariasi di seluruh wilayah dan kelompok pendapatan. Kenaikan indeks ketidakpastian baru-baru ini paling terasa di Belahan Barat, diikuti oleh Asia-Pasifik dan Eropa.

Sebaliknya, ketidakpastian perdagangan masih cukup rendah di Timur Tengah, Asia Tengah, dan Afrika. Ekonomi maju menunjukkan ketidakpastian perdagangan tertinggi, diikuti oleh pasar negara berkembang. Sementara meningkat, ketidakpastian perdagangan tetap, rata-rata, di tingkat rendah di ekonomi berpenghasilan rendah.