Lirik Lagu Buat Guruku, Jasamu Tiada Tara
Lirik Lagu Buat Guruku, Jasamu Tiada Tara
(Lomba Menulis Desember 2020)
Oleh Jasmi Roza
Proses pembelajaran semenjak kondisi pandemik covid-19, berlangsung secara daring, online, dan peserta didik belajar dari rumah. Demi kelancaran pembelajaran daring, online tentu membutuhkan berbagai macam sarana pendukung dan teknologi yang canggih. Walaupun demikian, satu hal yang menjadi perhatian dan tidak bisa untuk diabaikan adalah secanggih apapun teknologi, peran guru tidak dapat tergantikan. Kenapa demikian?, kenapa peran guru tidak dapat tergantikan?.
Pertama, alasan utama terkait pembentukan karakter peserta didik. Guru berperan penting membentuk karakter peserta didik. Bagaimana membiasakan sikap jujur, disiplin, bertanggungjawab dan karakter lainnya.
Berdasarkan informasi Wikipedia, makna kata Guru dalam bahasa sanskerta secara etimologi berasal dari dua suku kata yaitu Gu artinya darkness dan Ru artinya light. Guru tersusun dari dua suku kata. Dua suku kata bermakna berlawanan yaitu gelap versus terang/bercahaya/bersinar dan kemuraman versus keceriaan/kemhardikaan. Secara harafiah guru dan pendidik adalah orang yang menunjukkan “cahaya terang” atau pengetahuan dan memusnahkan kebodohan atau kegelapan.
Oleh karena itu, jasa guru sangat besar dalam membentuk kepribadian dan karakter peserta didik. Guru adalah orang tua kedua setelah mendapat pendidikan dan pembelajaran di rumah. Begitu besar jasa guru-guru terhadap anak didiknya. Guru ibarat mengisi botol kosong dengan air, melukis kertas putih dengan tinta, jasamu tiada tara.
Kedua, pengalaman berharga yang diberikan guru melalui ungkapan kata, sentuhan hati dan perasaan. Pengalaman penulis ketika duduk di bangku SMA, hingga saat ini ungkapan kata Ibu guru masih terngiang di telinga dan bahkan menjadi inspiratif, senjata andalan penulis ketika menghadapi peserta didik.
Waktu itu, konsentrasi penulis pecah saat belajar bersama Ibu Zuriati. Ibu Zur begitulah panggilan akrab sapaan beliau. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan materi pembelajaran yang sedang dibahas adalah bagaimana membuat kalimat yang baik dan benar.
Penulis masih teringat teguran yang disampaikan Bu Zur, sesaat konsentrasi penulis hilang, Ibu Zur langsung menegur, dan panggil nama penulis karena mengetahui penulis sudah tidak fokus dengan apa yang sedang dipelajari. Beliau langsung memberikan pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas. Pertanyaannya setelah menyebut nama penulis, coba buat satu kalimat dengan kata “bebas”!. Secara spontan, dalam kondisi konsentrasi belum full, penulis jawab “kita bebas berkendaraan di jalan raya”.
Ternyata jawaban penulis belum benar. Jawab Bu Zur “ketahuan hati dan pikiran mendua, di jalan raya ada aturan dan rambu-rambu yang harus ditaati, tidak boleh bebas sekehendak hati”.
Alhasil, pengalaman strategi dan trik Ibu Zur, penulis terapkan dengan peserta didik. Penulis ditakdirkan berkesempatan menjadi seorang guru/pendidik di madrasah aliyah. Apabila sudah terlihat konsentrasi anak didik buyar,penulis langsung sebut nama, bahkan terkadang juga iringi dengan pertanyaan. Besar harap penulis moga bisa menjadi guru yang dapat ditauladhani dimana saja. Memantaskan diri menjadi guru yang mendidik anak didik dengan hati yang ikhlas dan tulus.
Menginat begitu besar jasa guru, pantas dan sangat wajar jika guru mendapatkan penghargaan. Pembicaraan terkait penghargaan teruntuk jasa bapak ibu guru, tidak dapat dinilai secara material. Berbagai bentuk penghargaan dihadiahkan buat seluruh guru. Penghargaan diberikan tidak hanya bentuk fisik pun dalam bentuk non fisik. Sebagai contoh, ungkapan rasa haru dan terima kasih dipersembahkan buat seluruh guru melalui lirik Lagu Nasional “Hymne Guru” dan lirik lagu lainnya.
Lagu “Hymne Guru”, Lagu Nasional buat guru diciptakan oleh Bapak Sartono, seorang mantan guru musik di sebuah yayasan swasta dari Madiun Jawa Tengah. Contoh lirik lagu lain dipersembahkan buat guru adalah: pertama lirik lagu “Terima Kasih Guruku” ciptaan Bu Sri Widodo dari Yogyakarta dan dipopulerkan oleh AT Mahmud. Kedua, lagu “Guruku Tersayang” Ciptaan Mba Melly Goeslaw. Ketiga, khusus bapak ibu guru madrasah, lagu Mars Guru Madrasah yang diciptakan oleh Bapak M. Ridwan Taiyeb dan di Arransemen oleh Bapak Deni Setiawan pun lagu Hymne Guru Madrasah masih diciptakan oleh Bapak M. Ridwan Taiyeb.
Ungkapan terima kasih dan rasa syukur penulis ucapkan untuk seluruh Guru dimana saja berada, jasamu tiada tara, jasamu tak berbilang. “Sukses selalu dalam mengemban tugas dan amanah serta Bakti Guru Melindungi Negeri”.
Agar lebih mudah ingat dan hafal, maka penulis akan tulis lengkap lirik-lirik lagu berikut:
1. “Hymne Guru”
Terpujilah wahai engkau Ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
2. “Guruku Tersayang”
Pagiku cerahku, Matahari bersinar
Kugendong tas merahku di pundak
Selamat pagi semua, Kunantikan dirimu
Di depan kelasmu, Menantikan kami
Guruku tersayang Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis Mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku
Nyatanya diriku Kadang buatmu marah
Namun segala maaf Kau berikan
3. Lirik lagu “Terimakasih Guruku”
Terima kasihku ku ucapkan Pada guruku yang tulus Ilmu yang berguna slalu di limpahkan Untuk bekalku nanti
Setiap hariku di bimbingnya Agar tumbuhlah bakatku Kan ku ingat slalu nasihat guruku Terima kasihku ucapkan
4. Lirik lagu “Hymne Guru Madrasah”
Dengan basmalah Menyusuri jalan berliku
Tak kenal lelah Tak akan mudah Menyerah
Jasamu Abadi Terkenang selalu bagi Muridmu
Engkau Membina dan Mendidik Mengajarkan nilai kehidupan
Mulialah Engkau Guru Madrasah
Sinarmu terpancar Hingga Keabadian
Disetiap jejak langkah Muridmu
Teriring doa penuh kasih sayang
Teriring doa penuh kasih sayang
5. Lirik Lagu “Mars Guru Madrasah”
Guru madrasah pendidik anak bangsa
Terus mengabdi tak kenal lelah
Guru madrasah teladan anak negeri
Terus berjuang ikhlas dalam beramal
Engkaulah sang pencerah hati Engkaulah penerus risalah
Penuntun akhlak mulia Teguhkan iman dan islam
Selamat jalan ditugas suci Setiap langkah jadi ibadah
Kasih dan sayang selalu tercurah Lahirkan insan berakhlak mulia
Guru Madrasah pendidik anak bangsa
Terus mengabdi tak kenal lelah
Guru madrasah teladan anak negeri
Terus berjuang ikhlas dalam beramal
Ibu dan bapak guru madrasah Mulia jasamu
Terpatri dalam sanubari Jejak langkah dan bimbinganmu
Engkaulah sang pencerah hati Engkaulah penulis risalah
Penuntuk akhlak mulia Teguhkan iman dan islam
Selamat jalan ditugas suci Setiap langkah jadi ibadah
Kasih dan sayang selalu tercurah Lahirkan insan berakhlak mulia
Lahirkan insan berakhlak mulia
Kisah Nyata Penulis
Profil Penulis:
Jasmi Roza, M.Pd., lahir di Lima Kampung, Kab. Agam, 16 Februari 1984.
Bertugas sebagai guru Fisika di MAN Batam.
Penulis bisa dihubungi melalui email: **(censored)** / **(censored)**, WA-Telegram; **(censored)**.
No. Anggota Media Guru: **(censored)**-**(censored)**
Batam, 10 Desember 2020 / 25 Rabiul Akhir 1442 H
Tantangan ke-75

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar