MENANAMKAN AQIDAH TAUHID

#Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 655 menuju hari ke- 655

#tantangangurusiana655

#Kolom

Menanamkan Aqidah Tauhid

Allah berfirman dalam Q.S. Ibrahim (14): 35-36:

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ رَبِّ اِنَّهُنَّ اَضْلَلْنَ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِۚ فَمَنْ تَبِعَنِيْ فَاِنَّهٗ مِنِّيْۚ وَمَنْ عَصَانِيْ فَاِنَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala. Ya Tuhan, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barangsiapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku, dan barang-siapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Ibrahim [14]: 35-36)

Kewajiban pokok manusia adalah taat kepada Allah. Karena itu, sebagai orang tua, kita harus mendidik anak-anak kita dengan aqidah tauhid, yaitu keimanan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Tunggal dan Maha Berkuasa atas segala-galanya. Karena kewajiban kepada Allah adalah kewajiban pertama bagi setiap manusia, maka mungkin timbul pertanyaan bagaimana cara kita mengajarkan tauhid ini kepada anak-anak? Sejak kapan anak-anak kita didik dengan tauhid ini?

Untuk dapat mengajarkan tauhid kepada anak-anak, terlebih dahulu kita harus mengetahui pentingnya pendidikan tauhid agar kita tidak lengah menanamkan ajaran ini kepada anak-anak. Mari perhatikan firman Allah yang mengungkapkan permohonan Nabi Ibrahim kepada Allah untuk menjaga anak keturunannya dari keyakinan yang bertentangan dengan tauhid.

Permohonan Nabi Ibrahim kepada Allah adalah sebagai berikut:

1. Memohon supaya Nabi Ibrahim sendiri dijauhkan dari penyembahan berhala

2. Memohon agar anak-anaknya dijauhkan dari penyembahan berhala, karena banyak manusia yang sesat karena mengikuti ajaran yang menyalahi wahyu Allah yang dibawa oleh para rasul-Nya

3. Memohon agar negeri Makkah dijadikan aman.

Permohonan atau do’a Nabi Ibrahim di atas dapat dijadikan contoh bagi para orang tua untuk anak dan keluarganya dalam menanamkan aqidah tauhid. Selain itu, upaya untuk mengajarkan tauhid kepada anak dapat ditempuh dengan cara praktis lainnya sebagai berikut:

1. Mengajarkan ayat-ayat Al-Qur’an yang menerang-kan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam ini, misalnya: a. Air hujan dapat menyuburkan tanaman yang kering atau rumput-rumputan yang telah mati; b. Angin bisa dijadikan kekuatan untuk menggerakkan perahu layar, kincir, bahkan dapat merobohkan rumah dan pohon besar; c. Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup

2. Mengisahkan riwayat kehancuran kaum yang durhaka kepada Allah, seperti: a. Kaum Fir’aun di Mesir; b. Kaum Namrud di Kana’an; dan lain-lain.

3. Mengamati tubuh manusia sendiri, bagaimana manusia dapat berjalan, melihat, mendengar dan lain sebagainya. Menunjukkan ajaran-ajaran yang sesat kepada anak-anak supaya mereka tahu bahwa ajaran itu bertentangan dengan tauhid, misalnya: a. Tuhan dikatakan beranak; b. Tuhan beristri atau berbapak; c. Tuhan memiliki wakil atau perantara yang disebut dewa; orang yang ingin menyembah Tuhan tidak bisa langsung, tetapi harus melalui dewa-dewa dengan memberinya sesaji; d. kepercayaan pada bintang yang katanya memiliki pengaruh pada nasib manusia.

Bersambung...

#Salamliterasi

#Yogyakarta, By: Jazilah Hudha (Bunda Hujazi), 17 April 2022

#TerimakasihAdmin