Jazilah, S.Ag.,M.S.I.

Namaku : Jazilah Aku tinggal di kota Yogyakarta, mengajar di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Kata Mutiaraku : "Sebaik - baik manusia adalah yang dapat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENDIDIK BERTETANGGA DAN BERMUSYAWARAH  Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 674 menuju h

MENDIDIK BERTETANGGA DAN BERMUSYAWARAH Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 674 menuju h

MENDIDIK BERTETANGGA DAN BERMUSYAWARAH

#Tantangan Menulis 365 Hari, Hari ke- 674 menuju hari ke- 675

#tantangangurusiana671

#Kolom

Mendidik Bertetangga Dan Bermusyawarah

Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran (3) ayat 112:

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.” (Ali Imran [3]: 112)

Manusia hanya dapat menjadi baik bila mereka melaksanakan kewajiban kepada Allah dan kepada sesama manusia. Pada ayat ini ditegaskan oleh Allah bahwa manusia akan menjadi baik ataupun rusak tergantung pada ketaatannya dalam memenuhi kewajiban kepada Allah dan kepada sesama manusia, apakah dia durhaka terhadap Allah dan sesama manusia atau durhaka terhadap salah satunya.

Hablum minannaas atau tali hubungan sesama manusia dapat diperinci sebagai berikut:

1. Dengan orang yang seikatan kerabat.

2. Dengan tetangganya

3. Dengan orang jauh, termasuk teman, tamu, orang yang bersama dalam perjalanan, orang yang menjadi bawahan kita maupun atasan kita.

Semua bentuk hubungan kita dengan sesama manusia merupakan kebutuhan mutlak bagi kita untuk hidup di dunia ini dan merupakan kewajiban agama Islam dalam rangka mewujudkan ikatan ukhuwah yang diridhai oleh Allah.

Dalam hal ini kita akan membicarakan lebih luas mengenai kewajiban kita mendidik anak-anak untuk bertetangga secara Islam. Bahkan ditetapkan dalam Islam bahwa salah satu ciri orang mukmin adalah berakhlak baik kepada tetangga. Hal ini telah diungkapkan dalam Hadits sebagai berikut:

Rasulullah SAW, bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW, bersabda: “Wahai wanita-wanita muslimat, janganlah seorang tetangga merendahkan tetangga lainnya walaupun dengan melemparkan kotoran kambing ke tempatnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Kedua Hadits di atas menegaskan adanya kewajiban setiap muslim terhadap tetangganya, yaitu:

1. Tidak boleh mengganggunya;

2. Tidak boleh menghinanya.

Dalam Hadits-hadits lain disebutkan cara yang benar seorang muslim menghormati dan menghargai tetangganya, antara lain:

1. Memberinya hadiah jika ada kelebihan;

2. Tidak membangun rumah yang menghalangi hak dia untuk mendapatkan sinar matahari;

3. Jika bau masakan kita sampai pada tetangga, hendaklah kita memberinya;

4. Tidak memamerkan oleh-oleh di depan tetangga sekiranya kita tidak dapat memberinya sedikit dari oleh-oleh tersebut.

Dengan adanya kewajiban terhadap tetangga ini, maka anak-anak kita pun wajib kita didik melakukan tata cara bertetangga secara islami ini.

Selain kewajiban bertetangga, kita berkewajiban menjalin hubungan dengan masyarakat. Dalam hubungan bermasyarakat inilah, sering kali tumbuh ikatan kekeluargaan sehingga kita merasa butuh untuk saling bertamu. Karena itu, Islam menetapkan kewajiban menghormati tamu seperti tersebut dalam Hadits di atas. Kewajiban ini juga wajib kita ajarkan kepada anak-anak bagaimana menghormati tamu agar mereka dapat bertindak atas nama orang tuanya dalam menerima tamu.

Tuntutan Islam dalam menghormati tamu sebagai mana termaktub dalam Hadits-hadits Rasulullah antara lain:

1. Mempersilakan masuk ke rumah;

2. Mempersilakan duduk di tempat yang baik;

3. Memperlakukan tamu dengan akhlak mulia;

4. Tidak menyuruh tamu untuk membantu pekerjaan tuan rumah;

5. Mengantar sampai ke pintu bila tamu berpamitan;

6. Mendo’akan keselamatan dan kebaikan tamu dalam perjalanan.

Dengan pedoman menghormati tamu sebagai langkah mendidik anak bermasyarakat semacam ini, anak-anak kita latih berhubungan dengan tamu sehingga kelak setelah dewasa mereka dapat memenuhi kewajiban tersebut secara islami.

#Salamliterasi

#Yogyakarta, By: Jazilah Hudha (Bunda Hujazi), 18 Juli 2022

#TerimakasihAdmin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Informatif dan mencerahkan bunda. Terima kasih telah mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.Salam sehat dan sukses selalu.

16 Oct
Balas

Ulasan yang keren dan berisi bunda

15 Sep
Balas

Keren ulasannya dan informatif bunda Jazilah, semoga sukses selalu

18 Sep
Balas

Mencerahkan dan dapat ilmu bu. Terima kasih

25 Sep
Balas

Mantap ulasannya sangat bermanfaat.

17 Sep
Balas



search

New Post