Jecisa Sakri Munthe

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru adalah profesi teratas??

Saya adalah seorang mahasiswa biasa yang berniat untuk menuangkan isi pikiran saya sebagai pemula digurusiana ini. Semua ini berawal ketika saya mendapatkan tugas di perkuliahan yang mengharuskan saya menggunggah sebuah tulisan mengenai konsep pedagogi abad ke-21. Saya tertarik dengan suatu penjelasan dengan istilah Codifying and communicating teacher’s practical pedagogical knowledge yang mengatakan bahwa pada umumnya guru menemui masalah dalam mentransfer ilmunya ketika guru merasa kurang memperhatikan pentingnya peran mereka sendiri dalam pengajaran. Saya pribadi menganggap guru adalah sebuah profesi yang sangat istimewa. Mengapa?? Seperi halnya Presiden? Menteri? Pengacara? Dokter? Ilmuwan? Bahkan Professor Beragam profesi hebat seperti yang saya sebut diatas pasti membutuhkan skill dan pengetahuan yang sebagian besar akan mereka dapatkan dari guru/ tim pengajar yang didapatkan selama bersekolah. Hal ini cukup membuktikan bahwa profesi hebat manapun sekalipun, membutuhkan peran guru dalam hidupya. Atau seperti yang biasa disebutkan bahwa dibalik murid yang sukses terdapat guru yang hebat. Tidak sedikit fenomena yang kita lihat dimana guru berhasil memotivasi siswa yang dulunya memiliki masalah dalam metode belajarnya hingga menjadikan siswa tersebut sampai berhasil bahkan menjadi orang besar. Seperti tokoh besar bernama Stephen Hawking yang dulunya dikenal sebagai siswa yang malas dan sangat buruk disekolahnya yang kini dikenal sebagai seorang ilmuwan fisika yang besar dan sangat dikenal, Hawking pernah mengatakan kata-kata dalam video yang diunggahnya bahwa tanpa seorang guru yang bernama Tahta, Hawking tidak akan pernah bisa menjadi guru besar seperti sekarang ini. HEBAT BUKAN?? Tidak sedikit juga kita melihat sosok guru yang selalu dirindukan oleh muridnya, tutur katanya yang ditaati, serta kelembutan yang dirindukan ole muridnya. Hal ini cukup membuktikan bahwa guru memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan muridnya. Saya tertarik dengan 2 ulasan yang ditulis oleh ibu Dra. Asmiati, M.Pd digurusiana. Dalam dua tulisannya, beliau mengatakan penting bagi seorang guru mengikuti diseminasi baik itu seperti pelatihan maupun workshop karena hal tersebut akan memberikan pengetahuan , pengalaman baru dan juga mendapat teman baru untuk saling berbagi ilmu. Saya setuju dengan hal ini bahwa berbeda guru akan berbeda pula kemampuan mengajar yang dimiliki, jika guru yang sudah memiliki kemampuan yang kompeten saling berbagi. wahhhhh?!! Pastii wawasan yanag saling didapat juga semakin luas. Dimana wawasan ini dapat dipergunakan untuk mengoptimalkan potensi yang ada murid dengan kemampuan yang sudah dimilikinya Dalam tulisan yang lain beliau juga mengatakan guru harus dapat berperan sebagai orang tua murid, bahkan juga berperan seolah-olah menjadi teman curhat mereka. Hal ini dibuktikan dengan mengunjungi sebuah sekolah dan memberikan program kegiatan “Bina Karakter” Hasil kegiatan ini ternyata sangat luar biasa didapatkan. Hal yang luar biasa itu ketika anak-anak yang memiliki kasus dan semula takut menyampaikan permasalahan yang menimpa diri mereka, menjadi terbuka dalam menyampaikan permasalahan kepada guru. Saya sependapat dengan ibu Asmiati dimana dengan melihat kemajuan jaman sekarang ini semakin besar pula tantangan yang akan dihadapi seorang guru, apalagi berbagai kenakalan remaja yang semakin menjadi yang membuat para guru harus berpikir keras mencari metode apa yang digunakan dalam pengajaran untuk membuat siswa tertarik dan termotivasi. Hal ini membuktikan bahwa guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar saja melainkan juga sebagai sosok yang dapat menjadi peran penting untuk membangun kepribadian murid. Hal seperti ini memang cukup krusial, namun semua kembali lagi kepada seberapa besar skill dan semangat yang dimiliki oleh seorang guru dalam mengajar yang akan memudahkannya mentransfer ilmu kepada muridnyaa. Ayooo semua para bapak dan ibu guru di Indonesia, TETAP SEMANGAT!

REFERENSI :

Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi Andragogi dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta

http://asmiatisukarno.gurusiana.id/article/diseminasi-menjadikan-guru-makin-berisi-269565

http://asmiatisukarno.gurusiana.id/article/program-bina-karakter-salah-satu-solusi-dalam-mengurangi-kenakalan-siswa-395682

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post