Jetty Maynur

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru Inspiratifku

Tugas menulis? Cari ide? Ingat saat duduk di SMP. Secara rutin mengisi majalah dinding. Banyak yang bisa diceritakan. Pembahasan tentang guru yang memiliki gaya mengajar dan kepribadian yang beragam. Ada guru killer, yang terkenal galak. Ada guru yang lemah lembut saat mengajar. Ada guru yang senang memberi tugas yang banyak. Bu Nani, guru bahasa Indonesia yang sangat menginspiratif. Pandai membaca puisi dan prosa. Jika Bu Nani membaca puisi, semua muridnya akan terdiam dan takjub. Sangat memukau dan menjiwai. Pelajaran sastra menjadi menarik. Mengajar dengan disiplin dan cinta serta berbagai metode yang menarik. Kemampuanku menulis di majalah dinding, banyak dibimbing guru Bahasa Indonesia.

Cerita pendek pun dapat menghiasi majalah dinding. Kisah tentang anak yang menghadiahkan ayahnya sarung dan kopiah. Cinta dan harapan seorang anak yang ingin melihat sang ayah sholat, menjadi cerpen pertamaku yang mengisi majalah dinding. Puisi tentang cinta tanah air, menjadi puisi pertama yang masuk majalah Kawanku. Buku “Di Bawah Bendera Revolusi” karya Bung Karno, sangat menginspirasi jiwa mudaku. Bahkan, saat lomba pidato dalam bulan bahasa yang diadakan SMP ku, kata-kata tokoh Proklamator “Berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuubah dunia” dan “Bangsa ini bukan bangsa yang bermental tempe” menjadi kekuatan isi pidatoku. Subhanalloh…saat pengumuman, aku meraih juara 1 lomba pidato. Semua ini berkat bimbingan dan pembelajaran yang diberikan oleh Bu Nani, guru bahasa Indonesia.

Guru, ternyata memegang peranan besar dalam mengembangkan minat dan bakat muridnya. Ketekunan dan kesabaran dalam mengajar, menjadi daya magnet bagi murid untuk menyenangi pelajaran yang diampu guru. Karakter dan keteladanan guru, menjadi ‘role model’ yang akan ditiru muridnya. Kecintaan guru akan bacaan dan buku-buku sastra, menjadi motivasi murid untuk belajar dan mencintai karya sastra bangsanya. Guru yang digugu dan ditiru, benar adanya. Bu Nani, guru Bahasa Indonesiaku, menginspirasiku untuk menjadi guru. Profesi yang kurindukan, untuk terus memperjuangkan semangat Bu Nani, mejadi pendidik yang inspiratif. Meski berbeda bidang pelajaran, aku memilih menjadi guru sains, bidang yang kusuka tentang alam dan makhluk hidup. Terima kasih Bu Nani, menuntunku untuk mencintai profesi mulia ini dan mengajarkanku menulis. Tulisan ini bukan hanya sekedar tugas untuk menggugurkan kewajiban pada lokakarya penulisan buku karya kreatif 2, namun lebih sebagai ungkapan kasih seorang murid kepada guru inspiratifnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post