JOKO ISWAHYUDI, S.Pd.I, M. Pd

Nama Joko Iswahyudi, S. PdI, M. Pd Saya lulus SDN Sebani tahun 1994 dan melanjutkan MTsN lulus 1997Tapaan 1 Kota yang dekat dengan dg Jalan Raya Lalu Melanjutk...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERAN PENGURUS KKG PAI BTQ KEC KRATON KAB. PASURUAN DI ERA DIGITAL 4.0
PERAN PENGURUS KKG PAI BTQ KEC KRATON DI ERA DIGITAL

PERAN PENGURUS KKG PAI BTQ KEC KRATON KAB. PASURUAN DI ERA DIGITAL 4.0

Peran Pengurus KKG PAI Kec Kraton

Di Era Merdeka Belajar, di Era Digitalisasi 6 Hal Ini Perkuat Kelompok Kerja dan Musyawarah Guru Di Kec Kraron

KKG (Kelompok Kerja Guru) merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru sekolah dasar/Madrasah ibtidaiyah di tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah.

Sedangkan KKG Dan BTQ (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) adalah forum atau wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran pada Jenjang Sekolah Dasar ( SD ) yang berada pada satu wilayah Kec Kraton Kab Pasuruan /gugus sekolah, Khususnya KKG PAI BTQ di Kecamatan Kraton Kab Pasuruan Baik KKG PAI diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana saling berkomunikasi, belajar, dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi/pelaku perubahan reorientasi pembelajaran kelas.

Lalu bagaimana peran KKG Dan MGMP Di Kecamatan Kraton ini, Khususnya KKG PAI Kec Kraton di era Merdeka Belajar yang dicanangkan "Mas Menteri" Nadiem Makarim?

Pada 2020 penulis dan tim Joko Iswahyudi, S.PdI melakukan studi “Peran KKG PAI Kecamatan Kraton dalam Pengembangan Profesional Guru” di Kec. Kraton Kabupaten Paruan Jawa Timur.

Studi ini menelaah faktor sukses KKG PAI untuk bisa berfungsi efektif, hambatan KKG PAI untuk bisa berjalan efektif, dan strategi peningkatan fungsi KKG dan MGMP dalam mendukung Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Survei dan wawancara dilakukan terhadap para guru pengurus maupun non pengurus KKG PAI , termasuk pengawas sekolah, pembina KKG kepala sekolah, pejabat dinas pendidikan serta pengamatan langsung pada beberapa kegiatan KKG PAI.

Studi yang melibatkan 39 responden ini kemudian memberikan setidaknya 6 rekomendasi yang diharapkan mampu membuat KKG PAI dapat berjalan efektif sehingga mendukung peningkatan profesionalisme guru:

1. Komitmen pengurus

Studi kami menemukan salah satu faktor penting yang membuat kegiatan KKG PAI terus bergulir adalah kehadiran aktor pengurus mau berkorban menjalankan roda kegiatan dan pertemuan KKG PAI.

Kualitas pengurus KKG PAI menjadi katalisator bagi kemajuan KKG PAI. Pengurus yang memiliki visi atau misi jelas mampu membuat KKG PAI di mana yang bersangkutan terlibat memiliki arah jelas dalam memandu setiap kegiatan dilakukan.

2. Kegiatan sesuai kebutuhan Guru

Faktor sukses kedua sangat terkait dengan faktor pertama. Sangat penting bagi KKG PAI memenuhi kebutuhan guru dan menawarkan topik-topik relevan untuk merawat ikatan kesetiaan dan partisipasi para guru dalam setiap pertemuan dan kegiatan hampir semua guru berpendapat, KKG PAI yang dianggap efektif memenuhi kebutuhan profesional mereka.

Para pengurus pun berpendapat wadah profesional ini memenuhi kebutuhan mereka sendiri sebagai guru. Kepala Sekolah, Pembina dan Pengawas juga menyatakan pendapat yang sama.

3. Narasumber pelatihan berkualitas

Terkait dengan narasumber pelatihan, ada argumentasi pro-kontra. Di satu sisi, peran narasumber/fasilitator eksternal tentunya bisa diharapkan membawa penyegaran dan wawasan lebih luas agar para guru tidak terjebak dalam zona nyaman di daerah masing-masing. Saya telah mengutip dari seorang peneliti yaitu ' Walter dan Briggs (2012) menyatakan salah satu kunci sukses program pengembangan profesionalisme guru adalah pendampingan ahli eksternal yang nyata dan relevan dengan situasi kelas.

Namun, komunitas belajar guru seyogyanya tidak terlalu berharap bahwa pemaparan atau lokakarya ahli eksternal akan bisa langsung mengubah dan memperbaiki situasi di sekolah.

4. Kolaborasi Guru dan Narasumber

Faktor lain disebutkan adalah keterlibatan guru dalam area pilihan untuk mengembangkan dan melaksanakan kegiatan, program kolaborasi guru dan rekan, kesempatan mentoring dan pendampingan, dan upaya berkelanjutan dalam periode waktu yang memadai. Cukup menggembirakan bahwa ada keseimbangan pilihan narasumber. Selain pengurus, pengawas, dan narasumber eksternal, pertemuan-pertemuan KKG PAI di 39 Lembaga juga telah difasilitasi oleh para anggota secara bergiliran dan juga oleh kepala sekolah. Sebagai narasumber internal, para guru anggota dan kepala sekolah akan bisa memberikan warna dan kontekstualisasi bagi pengetahuan dan wawasan baru dari narasumber eksternal.

5. Dukungan pemangku kepentingan

Kunci sukses terakhir bagi keberlangsungan program pengembangan profesional guru adalah dukungan kepemimpinan efektif Semua responden kepala SD (total 39 Guru dari 4 Guslah dan di Kec. Kraton Kab. Pasuruan dan Ketua PGRI Kec Kraton menyatakan mendukung jika ada guru di bawah pimpinan mereka yang menjadi pengurus KKG PAI.

Dalam wawancara, responden pengurus mengungkapkan bentuk dukungan dari pimpinan sekolah yang sangat mereka apresiasi bagi penyelenggaraan kegiatan KKG PAI berkesinambungan adalah penyediaan tempat pertemuan, tunjangan transportasi, penyediaan atau subsidi honorarium narasumber/fasilitator. Pada tingkat Dinas, kebijakan pendidikan seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan yang mendukung keberlangsungan penyelenggaraan KKG PAI

Mereka mewajibkan guru penerima tunjangan profesi pendidik wajib secara mandiri mendanai kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk dirinya minimal 5 persen dari tunjangan profesi pendidik yang diterima.

6. Memperkuat pemanfaatan teknologi

Temuan lain dalam studi ini adalah lokasi pertemuan yang jauh atau sulit dijangkau sebagai hambatan utama untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam kegiatan KKG PAI Ini adalah jumlah terbesar dari serangkaian pilihan hambatan yang diberikan dalam pertanyaan survei. Pilihan hambatan lokasi pertemuan bahkan menjadi makin signifikan di daerah terpencil.

Satu dari lima kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan baik di daerah terpencil maupun kota besar tentu sangat relevan Kebijakan itu perlu segera direalisasi untuk mengatasi hambatan geografis dalam pemenuhan kebutuhan pengembangan kapasitas para guru.

Kami Berharap Dengan Adanya Merdeka Mengajar, Merdeka Belajar dengan Tranformasi Kurikulum Merdeka Guru PAI BTQ Khususnya Kec. Kraton Kab Pasuruan Bisa bersinergi berkolaborasi dg Guru Kelas disetiap Lembaga Nya. Semangat Untuk Berkolaborasi, inovatif, Reflektif, Mandiri dan Berpihak Terhadap Murid inilah yg harus Dimiliki Seorang Guru Dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Semoga Bermanfaat Sekian Terima Kasih Salam Bahagia Bapak Ibu Guru Yang Hebat.

7 Agustus 2023

Joko Iswahyudi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post